KabarBaik.co – Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi berupaya memperluas peran pendidikan masyarakat di wilayah setempat.
Tidak hanya menjadi ajang menuntaskan persoalan pendidikan wajib belajar 12 tahun, tapi juga berperan memberikan pendidikan vokasional sebagai bekal skill dan keterampilan kerja bagi warga belajar.
Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno mengatakan selama ini ada 2 program pendidikan masyarakat yang disediakan pemerintah.
Dua program ini adalah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan). Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
PKBM berfokus pada pelaksanaan pendidikan wajib belajar 12 tahun melalui paket A, B, dan C. Sementara itu, LKP lebih menitikberatkan pada pendidikan keterampilan. Kedua program ini rencananya akan dikombinasikan.
“Kami berencana menggabungkan kedua karakteristik tersebut,” kata Suratno usai kegiatan sarasehan Bincang Cerdas Kesetaraan Berkelas di Pelinggihan Disbudpar, Jumat (17/5) kemarin.
Konsep Merdeka Belajar menjadi acuan utama dalam rencana ini, sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam dimaknai sebagai pendidikan yang sesuai dengan karakteristik, bakat, minat, dan kesukaan setiap individu.
“Misalnya, jika seseorang memiliki minat dalam bidang menjahit, maka diajarkan keterampilan menjahit. Jika suka memasak, maka diajarkan keterampilan memasak,” terangnya.
Sementara itu, kodrat zaman diharapkan dapat berlaku untuk pendidikan formal yang sesuai dengan kebutuhan dan tren saat ini.
Dengan demikian, pendidikan masyarakat tidak hanya menuntaskan kewajiban belajar 12 tahun, tetapi juga memberikan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan oleh warga belajar di era modern ini.
“Melalui program ini, diharapkan pendidikan masyarakat dapat berkembang lebih luas dan lebih dalam, menjawab kebutuhan dan tantangan zaman serta mempersiapkan warga belajar untuk masa depan yang lebih cerah,” tandasnya.(*)