Pengakuan dan Tampang Sangar Pelaku Begal Motor Pelajar di Gresik

oleh -3803 Dilihat
1a5f3814 f66d 43ff a963 4a69a113e744
Tampang M. Dwi Yuliansyah. (Foto: Ist/Andika DP)

KabarBaik.co – Satreskrim Polres Gresik telah menetapkan M Dwi Yuliansyah sebagai tersangka dalam kasus begal atau perampasan sepeda motor milik pelajar di Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo beberapa waktu lalu.

Pemuda berusia 24 tahun asal Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo itu harus mendekam di balik sel penjara untuk kedua kalinya. Padahal tahun 2023 lalu, Demit panggilannya, baru saja keluar dari penjara karena kasus narkoba.

“Baru tahun kemarin keluar (penjara, red), terus kerja proyek di Bali lima bulan. Tiga minggu yang lalu pulang penginnya lebaran kurban (Idul Adha, red) sama keluarga, karena Idul Fitri gak bisa pulang kan,” aku Demit saat diwawancarai, Rabu (19/6).

Namun, niatnya untuk merayakan lebaran kurban bersama keluarga harus pupus. Demit harus kembali menjadi pesakitan di Rutan Mapolres Gresik. Bahkan hingga saat ini keluarganya belum tahu bahwa dirinya lagi-lagi ditangkap polisi, kali ini karena membegal motor.

Demit bercerita, peristiwa itu bermula saat ia dan teman-temannya menggelar pesta minuman keras (miras) jenis arak Bali di dekat gapura Mojosarirejo, Minggu (9/6) dini hari. Warga sekitar yang mengetahui adanya pesta miras langsung membubarkan gerombolan gangster tersebut.

“Minum-minum dulu, arak Bali. Terus dibubarkan warga,” imbuh Demit. Setelah dibubarkan, gerombolan gangster itu berencana mencari gangster lain di wilayah Surabaya. Sembari membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit dan belati.

Setibanya di wilayah Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, para gangster itu bertemu dengan korban yang sedang membeli makanan minuman di toko kelontong. Demit dan teman-temannya pun beraksi. Ada yang mengacungkan celurit ke arah korban, sementara dirinya mengeluarkan belati.

Korban pun ketakutan dan lari meninggalkan sepeda motor GL Max W-4072-F begitu saja. motor itu dibiarkan roboh. Mengetahui korban lari, Demit langsung menggasak sepeda motor itu. Karena mesinnya mati, pelaku dibantu dorong oleh temannya, Gembul yang saat ini buron.

“Motornya terus dibawa ke KBD (Kota Baru Driyorejo), dititipkan di rumah teman saya. Dua hari kemudian sepeda motornya digadaikan ke orang di Surabaya, digadaikan Rp 400 ribu. Uangnya masih dibawa Gembul,”  tandas pemuda penuh tato itu.

Uang itu rencananya akan dipakai bersenang-senang kembali. Salah satunya untuk pesta miras. Namun tidak lama kemudian, polisi sudah meringkus Demit saat bekerja menjaga arena pasar malam di Driyorejo. Sementara teman-temannya melarikan diri. Apes.

Demit berdalih memang gerombolannya mencari sasaran, namun bukan berniat membegal motor. Melainkan ingin memburu gangster dari wilayah Surabaya. Ia mengaku spontan. “Dalam kondisi mabuk, spontan. Gak ada niatan begal,” akunya lagi.

Seperti diberitakan, satu pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka itu yakni M Dwi Yuliansyah, 24, warga Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.

“Kita tetapkan satu orang berinisial MDY alias Demit sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Tersangka ini berperan mengambil sepeda motor korban,” beber AKP Aldhino Prima Wirdhan, Rabu (18/6).

Sebenarnya, Satreskrim Polres Gresik telah mengamankan tiga orang. Yakni MDY yang berperan mengambil motor korban. Dan dua orang lainnya yang diamankan hanya mengetahui dan diperiksa sebagai saksi.

Aldhino menjelaskan selain MDY, polisi masih memburu dua DPO yang terlibat perampasan. “Dua DPO tersebut yang mengancam korban dengan mengacungkan celurit ke arah korban dan menjual atau menggadaikan motor korban,” tandasnya.

Sebelumnya, seorang pelajar menjadi korban perampasan sepeda motor di Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Minggu (9/6) dini hari. Kejadian apes itu dialami MA, 17, pelajar asal desa setempat.

Ia mengalami kerugian materil satu unit sepeda motor merek Honda GL MAX tahun 2003 warna hitam nopol W-4072-F. Mulanya, korban bersama teman-temannya F dan S sedang nongkrong. Motor korban lalu dipinjam untuk membeli makanan dan minuman di sebuah toko kelontong sekitar.

F dan S berboncengan menuju toko kelontong itu saat dini hari. Setibanya di lokasi, S turun dari sepeda motor untuk membeli sesuatu. Sementara F menunggu di atas sepeda motor yang berjarak sekitar tiga meter dari toko.

Tidak lama kemudian, F didatangi oleh segerombolan orang tidak dikenal. Mereka menaiki sekitar empat motor matic. Salah satu pelaku lalu menanya sekaligus menuduh F sebagai anggota salah satu perguruan silat. Namun F membantah dan mengatakan jika dirinya tidak ikut apa-apa.

Pelaku dengan jaket abu-abu lalu mengacungkan celurit ke arah F. Remaja itu pun ketakutan dan lari ke arah toko. Sepeda motor dirobohkan begitu saja. Sementara temannya S berteriak ‘maling-maling’. Salah satu dari gerombolan itu lalu mengambil sepeda motor GL Max milik korban yang roboh. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.