KabarBaik.co – Hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ratusan siswa di Kedungadem, Bojonegoro, akhirnya terungkap.
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bojonegoro memastikan bahwa makanan dari dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli).
Kedua dapur itu masing-masing berada di Desa Sidorejo dan Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem. Diketahui, keduanya memasok menu MBG untuk tiga sekolah, yakni SMAN 1 Kedungadem, MTs Plus Nabawi, dan SDN Tumbrasanom. Peristiwa dugaan keracunan terjadi selama dua hari berturut-turut, pada Rabu dan Kamis (1–2/10).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Ninik Susmiati membenarkan hasil uji tersebut. Menurutnya, baik makanan maupun air yang digunakan di dua dapur itu positif mengandung bakteri E. coli.
“Sampel makanan dari SPPG Sidorejo dan SPPG Drokilo mengandung bakteri E. coli. Air yang digunakan di dua dapur tersebut juga terdeteksi mengandung bakteri yang sama,” ujar Ninik, Selasa (7/10).
Meski begitu, Ninik belum menjelaskan secara rinci mengenai kadar bakteri yang ditemukan serta sejauh mana tingkat kontaminasi tersebut dapat memicu gejala keracunan yang dialami para siswa.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Afrian Satya Permadi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menentukan langkah hukum dan administratif selanjutnya.
“Sesuai penyampaian Wakil Kepala BGN Ibu Nanik S. Deyang, BGN telah membentuk tim investigasi untuk memastikan evaluasi berjalan menyeluruh, agar program MBG ke depan bisa terlaksana lebih aman, bermutu, dan terpercaya bagi anak-anak Indonesia,” jelas Afrian.
Sebelumnya, kasus dugaan keracunan massal di Kedungadem menimpa ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Puluhan di antaranya sempat menjalani perawatan medis di puskesmas dan rumah sakit setempat.
Hingga kini, pemerintah daerah bersama BGN dan kepolisian masih melakukan penelusuran menyeluruh terhadap proses produksi dan distribusi program MBG di seluruh wilayah Bojonegoro. (*)