KabarBaik.co – Satreskrim Polres Bojonegoro telah memeriksa 12 saksi dalam menyelidiki penyebab meninggalnya Andrian (20) warga Desa Banjaran, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Sayangnya kepolisian hingga kini masih belum bisa memastikan penyebab kematian remaja tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi. Sekitar 12 saksi yang merupakan teman-teman korban saat kejadian berlangsung telah diperiksa. ”Mereka semua mengaku tidak tahu, karena waktu kejadian mereka terpisah kurang lebih 3 barisan,” ujar Fahmi, Senin (15/7).
Fahmi menjelaskan, satu dari 12 saksi di antaranya merupakan teman yang dibonceng korban. Namun, saat dimintai keterangan saksi masih dalam keadaan kurang sehat, sehingga penyidik akan memanggil ulang untuk menemukan titik terang peristiwa tersebut. ”Nunggu kesehatanya stabil, nanti kita periksa lagi,” jelas Fahmi.
Terkait hasil autopsi yang dilakukan tim medis dari RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro pada Sabtu lalu (13/7), Fahmi mengaku belum menerima hasilnya. Kepolisian mengestimasikan hasil autopsi keluar sekitar sepekan atau 10 hari setelah autopsi dilakukan. ”Kurang lebih ya segitu (sepekan atau 10 hari),” tutur Fahmi.
Kronologi kematian A (20) bermula saat dirinya bersama teman-temannya berfoto-foto di Jembatan Kanor-Rengel (Kare). Di saat itu ada sekelompok orang tak dikenal yang menggunakan sekitar 8 motor menuju ke arahnya dengan pandangan sinis.
Selanjutnya, korban bersama 5 orang temannya langsung kabur untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Namun, sekelompok pemuda yang tak dikenal tersebut malah mengejar korban dan teman-temanya menggunakan motor dengan kecepatan tinggi. Saat itulah korban diduga menabrak pembatas jalan dan terjatuh di saluran air hingga meninggal dunia. (*)