KabarBaik.co- Setiap tanggal dalam kalender selalu memiliki kisah dan makna tersendiri, termasuk 26 Juli. Di balik tanggal ini, terdapat dua peringatan besar yang dirayakan baik secara nasional maupun internasional. Yakni, Hari Puisi Nasional dan Hari Mangrove Sedunia. Kedua momen ini bukan sekadar penanda waktu, melainkan pengingat pentingnya warisan budaya dan alam bagi masa depan.
Hari Puisi Nasional 2025: Mengenang Chairil Anwar dan Kiprah Sastra Indonesia
Tanggal 26 Juli menjadi hari istimewa bagi dunia sastra Indonesia. Hari ini diperingati sebagai Hari Puisi Nasional, yang bertepatan dengan hari lahir sastrawan legendaris Chairil Anwar pada 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara.
Peringatan ini kali pertama digagas oleh komunitas sastra pada 2012. Sejak itu menjadi agenda penting untuk mengapresiasi perkembangan puisi di Tanah Air. Deklarasi resmi Hari Puisi Nasional dilakukan oleh para tokoh penyair Indonesia pada 22 November 2012 di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau.
Momentum tersebut biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari lomba cipta puisi, pembacaan karya-karya Chairil Anwar, hingga festival seni budaya yang melibatkan masyarakat luas. Hari Puisi Nasional juga menjadi pengingat bahwa sastra adalah napas kebudayaan yang terus hidup di tengah kemajuan zaman.
Hari Mangrove Sedunia 2025: Pesan dari UNESCO untuk Bumi
Tidak hanya bagi pecinta sastra, tanggal 26 Juli juga memiliki makna global. Dunia memperingati Hari Mangrove Sedunia (International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem) setiap tanggal ini.
Peringatan ini digagas UNESCO sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem mangrove yang menjadi benteng alami bagi wilayah pesisir. Mangrove bukan sekadar hutan bakau, tetapi juga habitat penting bagi banyak biota laut, pelindung dari abrasi, serta penyerap karbon yang efektif.
Melalui Hari Mangrove Sedunia, dunia diingatkan untuk terus menjaga kelestarian hutan mangrove demi masa depan lingkungan yang lebih sehat. Di berbagai negara, termasuk Indonesia yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, peringatan ini biasanya diisi dengan aksi penanaman mangrove, kampanye lingkungan, dan edukasi kepada masyarakat.
Dengan adanya dua peringatan ini, 26 Juli 2025 bukan hanya tentang mengenang sejarah, tetapi juga merangkai pesan untuk masa depan. Dari puisi-puisi Chairil Anwar yang membakar semangat hingga aksi nyata menjaga ekosistem mangrove, tanggal ini menjadi momentum untuk merenungkan peran kita dalam menjaga warisan budaya dan alam. (*)