Perputaran Uang Pada Festival Gandrung Sewu Tembus Rp 8,5 Miliar

oleh -98 Dilihat
IMG 20251030 WA0026
Festival Gandrung Sewu

KabarBaik.co – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi merilis perputaran uang pada Festival Gandrung Sewu 2025 mencapai Rp 8,5 miliar. Angka tersebut meningkat 7,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,9 miliar.

Sepanjang tiga hari pelaksanaan, 23–25 Oktober 2025, sekitar 50.000 pengunjung memadati kawasan wisata Pantai Marina Boom dan sekitarnya. Aktivitas belanja masyarakat di sektor riil, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menjadi motor penggerak utama peningkatan ekonomi tersebut. Dari 200 pelaku UMKM yang ikut ambil bagian, total transaksi belanja mencapai angka impresif Rp 2,88 miliar.

Bagi pelaku usaha kecil, event ini benar-benar menjadi berkah. Selvi, pedagang bakpao yang biasa mangkal di Jalan Kepiting, mengaku omzetnya melonjak dua kali lipat.

“Alhamdulillah, hari ini saja bisa tembus Rp 2 juta. Biasanya ya paling tinggi Rp 1 juta,” ungkapnya.

Hal serupa dialami Ulah, penjual es teler yang ikut berjualan di area festival. “Omzet kami naik berkali-kali lipat. Gandrung Sewu ini memang luar biasa. Selain menghibur, juga memberi panggung besar bagi UMKM lokal untuk bangkit dan berdaya,” ujarnya.

Tak hanya sektor kuliner dan kerajinan yang menuai berkah, dunia perhotelan pun menikmati efek positifnya. Tingkat hunian (okupansi) hotel dan homestay di Banyuwangi dilaporkan mencapai 100 persen, dengan estimasi transaksi sebesar Rp 2,175 miliar.

“Dampaknya luar biasa. Pada 23–24 Oktober saja, okupansi kami sudah 90 persen. Di hari puncak acara, hotel penuh total,” kata Suwito, Sales Executive Illira Hotel Banyuwangi.

Senada dengan itu, Ahmad Junaidi, Assistant Sales Manager Kokoon Hotel Banyuwangi, menyebut Gandrung Sewu sebagai event yang mampu menggerakkan banyak sektor.

“Terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang konsisten menggelar event spektakuler ini. Okupansi hotel kami mencapai 100 persen selama pelaksanaan,” ujarnya.

Sementara itu, sektor kuliner dan pusat oleh-oleh mencatatkan lonjakan omzet rata-rata antara 80 hingga 100 persen, dengan total transaksi sekitar Rp 750 juta.

“Pendapatan kami naik 40 persen selama acara. Banyak wisatawan membeli produk khas Banyuwangi sebagai buah tangan,” ujar Edwin Junianto, Manajer Osing Deles, pusat oleh-oleh ternama di kota itu.

Dampak serupa dirasakan Ari Santi Marhaeni, penanggung jawab Ajeg Resto dan Langgeng Kitchen, dua restoran populer di Banyuwangi. “Kunjungan naik sekitar 40 persen. Di Langgeng Kitchen, lonjakan terjadi setelah acara, sementara Ajeg Resto ramai sejak masa gladi resik,” ungkapnya.

Selain mendorong ekonomi, Gandrung Sewu juga memberikan efek sosial yang besar. Sedikitnya 2.500 pelaku seni dan tenaga kerja lokal terlibat langsung dalam penyelenggaraan, mulai dari penari, pengrajin kostum, hingga petugas lapangan. Anggaran produksi event mencapai Rp 870 juta, dan bahkan didukung oleh swadaya peserta senilai Rp 1,147 miliar, menandakan tingginya partisipasi masyarakat.

Pendapatan juga datang dari sektor penunjang seperti parkir kendaraan yang menghasilkan sekitar Rp 50–80 juta, sementara tiket masuk Pantai Marina Boom menambah pemasukan hingga Rp 121 juta.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, berbagai event yang diselenggarakan Banyuwangi, termasuk Gandrung Sewu ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mendukung pertumbuhan berbagai sektor ekonomi di Banyuwangi.

“Tujuan utama kita tidak hanya memperkenalkan Banyuwangi. Tapi menggerakkan semua sektor, agar semuanya berdampak, dan semuanya bisa merasakan multiplier effect pariwisata yang tumbuh di Banyuwangi,” kata Ipuk.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.