KabarBaik.co – Upaya penyelundupan narkoba ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Blitar, Jawa Timur, kembali terungkap. Kali ini, modus yang digunakan terbilang unik yakni menyembunyikan pil dobel L dalam makanan olahan kering tempe.
Kepala Lapas Blitar Romi Novitrion, mengungkapkan bahwa kering tempe berisi narkoba tersebut dibawa oleh istri seorang narapidana bernama Suparno saat jam kunjungan. Barang itu berhasil masuk ke dalam lapas, namun akhirnya terdeteksi oleh petugas.
“Kering tempe itu dikemas dalam plastik kecil dan dibawa masuk oleh istri warga binaan. Awalnya, tidak ada yang mencurigakan sampai akhirnya petugas yang mencicipi makanan tersebut merasakan efeknya,” ujar Romi, Jumat (7/2).
Menurut Romi, pemeriksaan makanan di Lapas Blitar dilakukan dengan ketat. Selain pengecekan visual, petugas juga mencicipi makanan yang masuk. Namun, efek dari pil dobel L dalam kering tempe baru terasa beberapa jam setelah dikonsumsi.
“Begitu petugas mulai merasa ‘ngefly’, kami langsung bergerak cepat untuk menelusuri sumbernya,” kata Romi.
Dalam interogasi, Suparno mengakui bahwa kering tempe itu mengandung pil dobel L. Berdasarkan keterangannya, narkoba tersebut didapat dari seseorang di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar. Pil-pil itu dihaluskan dan dicampurkan ke dalam kering tempe saat proses memasak.
“Total ada 800 butir pil dobel L dalam makanan itu. Rencananya akan dijual ke sesama napi seharga Rp 40.000 per bungkus,” ungkap Romi.
Lebih lanjut, Suparno juga mengakui bahwa ini bukan pertama kalinya narkoba masuk dengan cara tersebut. Dua bulan lalu, metode serupa berhasil lolos dan beredar di dalam lapas.
“Kali ini, kami berhasil menggagalkan penyelundupan. Kasus ini sudah kami laporkan ke pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (*)