Di tengah hiruk pikuk dinamika politik Jawa Timur, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil menorehkan sejarah baru sebagai partai pemenang pada Pemilu 2024. Kemenangan ini tentu tidak lepas dari kerja keras dan dukungan akar rumput yang menjadi tulang punggung kekuatan PKB di setiap daerah.
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-26 PKB, kami dari KabarBaik.co berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan para nakhoda PKB di tingkat kabupaten/kota. Kali ini, wartawan KabarBaik.co yang bertugas di wilayah Jember, Dwi Kuntarto Aji berdialog langsung dengan H. Ayub Junaidi, S.Pd.I., Ketua DPC PKB Kabupaten Jember untuk menggali lebih dalam strategi, capaian, dan visi PKB dalam membangun Jember dari akar rumput.
Bagaimana PKB Jember berhasil meraih 8 kursi legislatif dan menjadi kekuatan signifikan di parlemen daerah? Apa saja prioritas pembangunan yang akan diperjuangkan, serta bagaimana mereka menjaga loyalitas basis massa sekaligus merangkul generasi muda? Simak transkrip wawancara kami selengkapnya yang akan mengupas tuntas peran krusial PKB dalam mewujudkan Jember yang lebih sejahtera.
Bapak Ketua, dengan perolehan 8 kursi legislatif di DPRD Jember pada Pemilu 2024, capaian ini tentu bukan hal yang mudah. Menurut Anda, apa faktor utama keberhasilan PKB meraih jumlah kursi tersebut di daerah Anda, dan bagaimana strategi PKB di Jember berhasil beradaptasi dengan karakter sosiokultural serta aspirasi masyarakat lokal yang unik? Mohon ceritakan poin paling krusial yang membedakan pendekatan PKB di daerah Anda.
Alhamdulillah, perolehan 8 kursi di DPRD Jember pada Pemilu 2024 adalah buah kerja keras seluruh elemen partai dan kepercayaan masyarakat. Faktor utamanya adalah kedekatan PKB dengan masyarakat Jember dari akar rumput. Kami tidak hanya hadir menjelang pemilu, tapi membersamai masyarakat dalam suka dan duka sehari-hari. Adaptasi kami dengan karakter sosiokultural Jember yang kental nuansa agamis dan agraris ini dilakukan dengan merangkul ulama, tokoh masyarakat, dan komunitas pesantren. Poin krusial yang membedakan kami adalah program “PKB Hadir” yang kami galakkan secara berkelanjutan. Ini bukan sekadar program populis, tapi sebuah komitmen untuk mendengarkan langsung aspirasi, keluhan, dan harapan masyarakat di setiap desa dan kelurahan. Kami memetakan kebutuhan riil mereka, lalu mengupayakan solusinya. Ini membuat masyarakat merasa memiliki PKB, bukan sekadar partai politik.
Sebagai DPC PKB yang kini memiliki kekuatan signifikan di parlemen daerah, bagaimana PKB Jember mengidentifikasi dan memperjuangkan prioritas pembangunan yang paling mendesak dan relevan bagi masyarakat di daerah Anda? Bisakah Bapak Ketua memberikan satu contoh konkret program atau kebijakan yang sudah atau akan menjadi fokus utama perjuangan PKB untuk kesejahteraan masyarakat lokal?
Dengan kekuatan 8 kursi, kami memiliki posisi strategis untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kami mengidentifikasi prioritas pembangunan melalui penyerapan aspirasi rutin anggota dewan kami, survei partisipatif di tingkat desa, dan forum-forum diskusi dengan berbagai elemen masyarakat. Prioritas utama kami adalah pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal. Salah satu contoh konkret yang menjadi fokus perjuangan kami adalah pengembangan program hilirisasi produk pertanian dan perkebunan Jember. Jember ini kaya akan hasil bumi, namun seringkali nilai tambahnya rendah. Kami akan mendorong kebijakan yang memfasilitasi petani untuk mengolah produk mereka menjadi barang jadi dengan nilai jual lebih tinggi, misalnya kopi, kakao, dan tembakau. Ini termasuk bantuan modal, pelatihan, dan akses pasar. Tujuannya jelas, meningkatkan kesejahteraan petani Jember.
PKB dikenal memiliki basis massa yang kuat, khususnya di pesantren dan komunitas Nahdlatul Ulama. Bagaimana DPC PKB Jember menjaga dan memperkuat loyalitas basis massa tradisional ini, sekaligus memperluas jangkauan ke segmen pemilih non-tradisional atau milenial/Gen Z di tengah dinamika perubahan sosial yang cepat? Apa strategi khusus Anda dalam mengelola dan memberdayakan relawan?
Betul sekali, pesantren dan NU adalah akar historis dan kekuatan utama PKB. Kami menjaga loyalitas basis tradisional ini dengan terus menjalin silaturahmi, mendengarkan masukan para kiai dan nyai, serta mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial yang digagas pesantren dan banom NU. Untuk menjangkau segmen milenial dan Gen Z, kami aktif di platform media sosial, menyelenggarakan acara-acara yang relevan dengan minat mereka seperti pelatihan UMKM digital, festival seni dan budaya, serta membentuk komunitas-komunitas anak muda berbasis hobi dan minat. Strategi khusus dalam mengelola relawan adalah dengan memberikan ruang partisipasi yang luas, pelatihan kapasitas, dan apresiasi yang layak. Kami meyakini, relawan adalah ujung tombak perjuangan partai. Mereka bukan sekadar alat, tapi mitra strategis yang kami berdayakan secara maksimal.
Setiap daerah memiliki tantangan khasnya masing-masing, baik itu terkait ekonomi, infrastruktur, pendidikan, atau lingkungan. Apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat Jember saat ini, dan bagaimana DPC PKB Anda merumuskan solusi konkret melalui kebijakan atau program partai untuk mengatasi tantangan tersebut?
Tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat Jember saat ini adalah pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Jember ini luas, dengan disparitas pembangunan antarwilayah yang masih terasa, terutama antara perkotaan dan pedesaan. Di sisi lain, kualitas pendidikan dan kesempatan kerja yang belum merata juga menjadi pekerjaan rumah. Solusi konkret dari PKB adalah mendorong alokasi anggaran daerah yang lebih proporsional untuk wilayah-wilayah pinggiran, terutama untuk infrastruktur dasar seperti jalan, irigasi, dan akses listrik. Selain itu, kami juga akan fokus pada program peningkatan mutu pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, serta memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran bagi UMKM lokal. Kami percaya, dengan SDM yang berkualitas dan infrastruktur yang memadai, perekonomian Jember akan lebih merata dan berdaya saing.
Dengan para anggota legislatif dari PKB duduk di DPRD Jember, bagaimana DPC memastikan bahwa para wakil rakyat ini benar-benar menjadi representasi efektif dari suara dan kebutuhan konstituen mereka? Bagaimana mekanisme pengawasan dan koordinasi antara DPC dengan anggota legislatif agar aspirasi dari akar rumput dapat tersalurkan optimal?
Kami memastikan bahwa anggota legislatif PKB di DPRD Jember benar-benar menjadi representasi efektif suara konstituen melalui mekanisme laporan pertanggungjawaban rutin dan kunjungan kerja ke daerah pemilihan secara berkala. Setiap anggota dewan wajib melaporkan hasil reses dan penyerapan aspirasi kepada DPC. Mekanisme pengawasan kami kuat; DPC memiliki tim khusus yang memantau kinerja anggota dewan, termasuk komitmen mereka terhadap janji politik. Koordinasi antara DPC dengan anggota legislatif dilakukan melalui rapat fraksi mingguan, rapat kerja bulanan, dan evaluasi kinerja triwulanan. Aspirasi dari akar rumput yang mereka bawa akan kami bahas bersama untuk dirumuskan menjadi usulan kebijakan atau program yang akan diperjuangkan di parlemen. Kami ingin memastikan tidak ada satu pun suara rakyat yang tidak terwakili.
Untuk terus relevan dan solid, inovasi dan regenerasi kader adalah kunci. Inovasi apa yang telah atau akan dilakukan oleh DPC PKB Jember dalam manajemen partai, komunikasi politik, atau program kerja untuk menarik minat kader muda dan mempersiapkan kepemimpinan di masa depan?
Inovasi adalah keniscayaan. Dalam manajemen partai, kami mulai mengimplementasikan sistem digitalisasi data anggota dan database program kerja, agar lebih efisien dan terukur. Dalam komunikasi politik, kami mengoptimalkan penggunaan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan informasi dan berinterinteraksi dengan masyarakat, terutama kaum muda. Oleh sebab itu, sejak 10 tahun lalu, terutama di era kepemimpinan Cak Imin PKB mengutamakan caleg-caleh muda. Kami juga akan meluncurkan program “PKB Jember Kreatif” yang menjadi wadah bagi anak-anak muda Jember untuk menyalurkan bakat dan ide-ide inovatif mereka, sekaligus memperkenalkan PKB sebagai partai yang progresif. Untuk kaderisasi, kami secara rutin mengadakan Sekolah Politik, pelatihan kepemimpinan, dan mentoring bagi kader-kader muda potensial. Kami memberikan kesempatan luas bagi mereka untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan partai, bahkan menduduki posisi strategis, sehingga mereka siap menjadi pemimpin masa depan.
PKB seringkali menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, serta bersinergi dengan berbagai elemen. Bagaimana DPC PKB Jember membangun dan menjaga sinergi dengan organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, kelompok profesi, atau sektor swasta untuk mendorong kemajuan bersama di daerah? Bisakah Anda ceritakan kerja sama yang paling signifikan?
Sinergisitas adalah kunci pembangunan. DPC PKB Jember secara aktif membangun dan menjaga hubungan baik dengan berbagai elemen masyarakat. Kami rutin mengadakan pertemuan, dialog, dan kolaborasi program dengan organisasi kemasyarakatan seperti NU, Muhammadiyah, dan ormas lainnya, serta tokoh-tokoh agama lintas iman. Dengan kelompok profesi dan sektor swasta, kami menjalin kemitraan dalam program-program pemberdayaan ekonomi dan sosial. Kerja sama yang paling signifikan adalah program “Jember Maju Bersama”, di mana kami bersinergi dengan organisasi petani, UMKM, dan koperasi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran produk lokal Jember. Kami memfasilitasi mereka untuk mendapatkan akses permodalan dari perbankan, pelatihan dari dinas terkait, dan promosi produk melalui jaringan kami. Ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk bergerak bersama membangun Jember.
Sebagai bagian dari partai pemenang, PKB memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas politik dan iklim demokrasi yang sehat di daerah. Bagaimana DPC PKB Jember berkontribusi dalam membangun budaya politik yang inklusif, toleran, dan konstruktif, terutama dalam menghadapi isu-isu sensitif atau perbedaan pandangan politik?
Tanggung jawab ini kami emban dengan serius. DPC PKB Jember berkontribusi dalam membangun budaya politik yang inklusif, toleran, dan konstruktif dengan mengedepankan dialog, musyawarah, dan keterbukaan dalam setiap pengambilan keputusan. Kami meyakini bahwa perbedaan pandangan adalah keniscayaan dalam demokrasi. Oleh karena itu, kami selalu membuka ruang diskusi dengan partai lain, organisasi masyarakat, dan elemen civil society lainnya. Dalam menghadapi isu-isu sensitif, kami selalu mengedepankan pendekatan persuasif, edukasi, dan mediasi, bukan konfrontasi. Kami ingin menciptakan iklim politik yang damai dan produktif, di mana setiap perbedaan dapat diselesaikan dengan kepala dingin demi kepentingan masyarakat Jember.
Menatap ke depan, dalam 5 tahun mendatang, apa visi besar DPC PKB Jember untuk daerah ini, terutama mengingat kekuatan yang dimiliki saat ini? Apa satu hal utama yang ingin Anda lihat berubah atau tercapai di Jember berkat kontribusi PKB?
Dalam 5 tahun mendatang, visi besar DPC PKB Jember adalah mewujudkan “Jember Sejahtera, Berdaulat, dan Berakhlakul Karimah”. Kami ingin melihat Jember menjadi kabupaten yang mandiri secara ekonomi, dengan masyarakat yang berdaya, lapangan kerja yang luas, dan infrastruktur yang merata. Kami juga ingin Jember menjadi daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya. Satu hal utama yang ingin saya lihat berubah dan tercapai di Jember berkat kontribusi PKB adalah peningkatan signifikan dalam indeks kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat Jember secara merata, dari kota hingga pelosok desa. Kami ingin setiap warga Jember merasakan dampak positif dari kebijakan dan program yang kami perjuangkan, sehingga mereka bisa hidup lebih layak, berpendidikan lebih baik, dan memiliki masa depan yang cerah.(*)







