KabarBaik.co – Salah satu penyakit mematikan yang hingga kini belum ditemukan obatnya, HIV/AIDS masih menjadi momok tersendiri di kalangan masyarakat. Beragam cara upaya pun lantas dilakukan seluruh pihak. Seperti yang dilakukan Plt. Bupati Sidoarjo Subandi yang secara khusus audiensi dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) untuk membahas hal ini di Pendopo Delta Wibawa, Senin (10/6).
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo ini, perlu peran aktif seluruh pihak agar HIV/AIDS tak lagi menyebar. Terlebih di Sidoarjo sendiri masih tercatat ada 5.830 kasus.
“Khusus tahun 2024 mulai bulan Januari sampai April terdapat 167 kasus yang baru ditemukan,” jelasnya.
Tingginya angka pasien yang mengidap penyakit berbahaya ini secara tak langsung menuntut ketaatan dan kepatuhan yang baik dari kelompok beresiko tinggi. Selain itu, sinergitas antara Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dengan Membawa Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai Mitra kerja perlu dilaksanakan dengan baik juga.
“Mudah-mudahan sinergitas antara Pemerintah dan masyarakat terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” lanjutnya.
Pemerintah Sidoarjo sedikitnya sudah melakukan upaya pencegahan melalui Perda Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS.
“Melalui forum ini akan ada langkah kongkrit untuk menekan penularan HIV/AIDS, tentunya sosialisasi akan dilakukan dan akan kita mapping,” katanya.
Ia pun juga meminta bagi penderita juga berperan aktif agar tidak semakin menyebar. “Penderita HIV/AIDS tidak perlu sungkan (Malu, red) untuk periksa di Puskesmas, jika malu tinggal ke klinik tinggal ambil obat dan lain-lainnya,” harapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Lakhsmie Herawati Yuwantina mengakui jika jumlah penderita HIV/AIDS di Sidoarjo setiap tahunnya meningkat.
“HIV/AIDS ini masih menjadi persolan utama kesehatan publik Kabupaten Sidoarjo,” ucapnya.
Karena itu, melalui pertemuan tersebut, pihaknya berkomitmen untuk menekan jumlah angka kasus HIV/AIDS di Sidoarjo. “Mari kita bersama-sama lakukan yang terbaik untuk menekan angka HIV/AIDS Sidoarjo,” tutupnya. (*)