KabarBaik.co – Aparat kepolisian bertindak cepat mengamankan ratusan pemuda yang diduga hendak membuat kericuhan di acara pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Sabtu (28/6) dini hari.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa pengamanan dilakukan sebagai bagian dari operasi cipta kondisi guna memastikan kegiatan pengesahan 1.450 warga PSHT di Sempu Exotic Park berlangsung aman.
“Ratusan pemuda yang kami amankan ini diduga hendak mengganggu jalannya pengesahan. Kami temukan mereka di dua titik, yakni Kecamatan Kunjang dan Wates,” jelas Kapolres saat dikonfirmasi, Senin (30/6).
Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang mencurigakan. Di antaranya batu dalam jok motor, pistol air berisi cairan cabai, serta dua alat bela diri jenis nunchaku. Selain itu, juga diamankan puluhan sepeda motor dengan pelat nomor tertutup lakban, klaker, atribut provokatif, dan pakaian hitam yang identik dengan aksi massa.
“Barang-barang tersebut jelas tidak semestinya dibawa, apalagi di tengah malam saat ada acara besar. Tentu menimbulkan kecurigaan kuat,” tegas AKBP Bimo.
Para pemuda tersebut langsung digiring ke Mapolres Kediri untuk dilakukan pendataan, pembinaan, dan penegakan hukum lebih lanjut. Bagi mereka yang tidak terbukti melakukan pelanggaran pidana, diserahkan kembali kepada orang tua masing-masing dengan penuh haru dan tangis penyesalan.
“Saya lihat sendiri ada yang menangis di kaki orang tuanya. Mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Ini menjadi pelajaran penting,” tutur Kapolres.
Lebih jauh, AKBP Bimo menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap aksi-aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum, apalagi mengatasnamakan perguruan atau kelompok manapun.
“Pencak silat adalah warisan luhur bangsa, bukan alat untuk menebar ketakutan. Kami imbau semua pihak, khususnya para orang tua, agar lebih peduli terhadap pergaulan anak-anak mereka,” pungkasnya.(*)