Polisi Telah Kumpulkan 310 Potongan Tubuh di Kasus Mutilasi Pacet

oleh -4327 Dilihat
7ef42a70 8b71 46d8 882d ec2829a5563a
Tim forensik memeriksa potongan tubuh korban mutilasi yang diterima secara bertahap di RS Bhayangkara Porong, Sidoarjo

KabarBaik.co – Kasus mutilasi di Pacet, Mojokerto, semakin terungkap dengan fakta yang cukup membuat bergidik. Hingga kini, tim forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo sudah menerima dan menangani sebanyak 310 potongan tubuh korban mutilasi yang dilakukan oleh Alvi Maulana terhadap pacarnya sendiri, Tiara Angelina Saraswati.

Karumkit RS Bhayangkara Porong Kompol dr. Zaid menjelaskan bahwa potongan tubuh korban diterima secara bertahap. Setiap bagian yang masuk langsung dilakukan autopsi untuk memastikan keidentikan dengan bagian tubuh yang lain.

“Terbaru, kami menerima potongan tulang belakang. Semua potongan tubuh yang diterima akan kami periksa forensik, termasuk nantinya dilakukan pemeriksaan DNA,” terang dr. Zaid kepada KabarBaik.co, Senin(8/9).

Untuk sementara, kata dr Zaid, jumlah potongan tubuh mencapai 310 bagian. Angka ini tidak hanya berupa tulang dan anggota tubuh besar, tetapi juga termasuk jaringan otot dan lemak yang ditemukan terpisah dari bagian utama tubuh korban.

Tim forensik memastikan proses identifikasi tidak bisa dilakukan terburu-buru. Pemeriksaan DNA diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu bulan sebelum hasilnya dapat disampaikan kepada publik maupun keluarga korban.

Sejauh ini, potongan tubuh yang sudah diterima di antaranya adalah tulang belakang, pergelangan tangan kanan, pergelangan kaki kiri, dan bagian tulang belakang. Namun, beberapa bagian penting seperti tangan kiri dan kaki kanan masih belum ditemukan.

Dr. Zaid menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap potongan yang masuk.

“Jika ada temuan tambahan, kami akan melanjutkan autopsi dan uji DNA. Nantinya, hasil lengkap akan kami sampaikan resmi bersama pihak keluarga,” jelasnya.

Peran RS Bhayangkara Porong sangat penting dalam kasus ini. Temuan forensik diharapkan menjadi bukti ilmiah untuk memperkuat penyelidikan polisi dalam mengungkap motif dan kronologi aksi keji Alvi.

Masyarakat berharap, hasil kerja tim forensik dan kepolisian bisa segera membuka tabir kasus mutilasi sadis ini. Kejelasan kasus tidak hanya penting bagi keluarga korban, tetapi juga untuk menjawab rasa penasaran publik atas tragedi mengerikan yang mengguncang Pacet. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.