Polresta Banyuwangi Usulkan Pembentukan Panti Rehabilitasi untuk Tangani Kenakalan Remaja

oleh -220 Dilihat
IMG 20250107 WA0011
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama sejumlah instansi terkait menggelar Rapat Koordinasi Darurat untuk menangani maraknya kenakalan dan kekerasan remaja di wilayah tersebut.

Pertemuan yang berlangsung di Aula Rempeg Jogopati, Minggu (5/1), dipimpin langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, serta dihadiri Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, para stakeholder, dan lembaga keremajaan.

Rakor ini membahas sejumlah permasalahan mendesak seperti penyalahgunaan minuman keras (miras) dan narkoba, balap liar, hingga peningkatan kasus HIV/AIDS di kalangan remaja.

Bupati Ipuk menekankan perlunya kolaborasi yang lebih serius antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait untuk menekan angka kenakalan remaja.

“Pemkab dan DPRD sudah memiliki payung hukum berupa perda terkait masalah sosial ini. Namun, penanganan yang lebih serius, terstruktur, dan kolaboratif sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi generasi muda,” ujar Bupati Ipuk.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama menegaskan pentingnya pendekatan komprehensif dalam penanganan kenakalan remaja. Ia mengusulkan pembentukan panti rehabilitasi untuk anak-anak yang terlibat pelanggaran, pendirian pos pantau untuk mengawasi balap liar, serta pembuatan sirkuit sebagai solusi jangka panjang.

“Selain tindakan represif, kami fokus pada langkah preventif. Kami juga akan bekerja sama dengan masyarakat dalam mengawasi aktivitas remaja yang berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban,” jelas Kombes Pol Rama.

Adapun beberapa rekomendasi strategis dalam rakor diantaranya :

• Pembentukan tim gabungan lintas instansi untuk menangani kenakalan remaja.

• Sosialisasi intensif kepada keluarga dan masyarakat tentang dampak buruk kenakalan remaja.

• Pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (Satgas P4GN) di setiap desa.

• Penguatan peran Karang Taruna dan pondok pesantren dalam memberikan edukasi dan pembinaan.

Hanum, perwakilan dari sebuah lembaga swadaya masyarakat di Banyuwangi, menekankan pentingnya keterlibatan remaja melalui pembentukan Forum Anak Desa. “Forum ini akan menjadi wadah aspirasi remaja sekaligus mengarahkan mereka pada kegiatan yang positif,” ungkap Hanum.

Selain itu, ia juga mendorong pengembangan program konseling keluarga di berbagai desa sebagai upaya preventif untuk mengatasi permasalahan remaja.

Semua pihak yang hadir sepakat untuk mengedepankan langkah preventif dan penegakan hukum yang tegas guna meminimalkan kenakalan dan kekerasan remaja. Dengan kolaborasi dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, diharapkan permasalahan ini dapat segera diatasi dan generasi muda Banyuwangi dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan kondusif.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.