KabarBaik.co – Presiden Prabowo Subianto meresmikan produksi Precious Metal Refinery (PMR) atau pabrik pemurnian logam mulia milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, pada Senin (17/3).
Peresmian ini menandai tonggak penting dalam hilirisasi industri tambang nasional. Di mana Indonesia kini mampu mengolah sendiri hasil tambangnya tanpa harus mengekspor dalam bentuk bahan mentah.
“Kita patut bersyukur, Indonesia diberi anugerah kekayaan alam yang melimpah. Sekarang, kita mampu mengolahnya sendiri,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah dalam memberantas tambang ilegal dan penyelundupan emas ke luar negeri.
Peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam, Kapolda, serta Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas juga turut mendampingi Presiden Prabowo dalam seremoni peletakan miniatur emas sebagai simbol peresmian.
Prabowo mengapresiasi kehadiran Freeport di Indonesia sejak 1967 dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Ia juga mengingatkan Bupati Gresik agar menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para investor.
Tak hanya sektor pertambangan, Prabowo menekankan pentingnya pengembangan sektor perikanan dan peternakan sebagai bagian dari strategi penciptaan lapangan kerja.
“Kami optimis, ke depan pemerintah akan menciptakan lebih dari 8 juta lapangan pekerjaan baru. Ini akan menjadi lompatan besar bagi Indonesia,” katanya.
Pabrik pemurnian logam mulia Freeport di Gresik ini menjadi yang terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi katoda tembaga dan emas murni dalam jumlah besar. Pabrik ini diharapkan menjadi simbol kemandirian industri tambang nasional serta mengakselerasi hilirisasi di dalam negeri.(*)