Pria Tewas dengan Mulut Tertancap Pisau di Gresik Diduga LGBT

oleh -990 Dilihat
Tim Inafis Polda Jatim dan Polres Gresik melakukan olah TKP.

GRESIK – Aris Suprianto alias AS (30) yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik diduga penyuka sesama jenis atau LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual & Transgender).

Dugaan itu diperkuat dengan temuan baru fakta – fakta di lapangan serta keterangan para tetangga sekitar rumah korban.

Kendati demikian, dugaan itu masih harus didalami menunggu tertangkapnya tersangka pembunuhan sadis tersebut.

Satreskrim Polres Gresik terus memburu pelaku pembunuhan sadis terhadap Aris Suprianto alias AS (30) warga Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik.

Polisi masih mengumpulkan petunjuk untuk melacak identitas dan keberadaan pelaku.

Kemarin, Tim Inafis Polda Jatim dan Tim Inafis Polres Gresik kembali turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan.

Hal ini untuk mengumpulkan petunjuk dan barang bukti tambahan agar kasusmya cepat terungkap.

“Iya tadi Inafis Polda Jatim dan Inafis Polres Gresik turun untuk olah TKP,” kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Rabu (29/11/2023).

Baca juga:  Ini Upaya Preventif Polres Gresik Tekan Peredaran Narkoba di Pulau Bawean
Botol bekas minuman pelancar haid dan pelembut kulit di sekitar rumah korban di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik.

Tim inafis itu keluar dari lokasi dengan membawa sejumlah benda yang diduga menjadi barang bukti tambahan.

Informasi yang dihimpun, korban memiliki dua HP. Satu HP di antaranya hilang. Tidak hanya itu, sebelumnya petugas juga menemukan sejumlah kondom atau alat kontrasepsi di kamar korban.

Namun hal itu tidak diiyakan ataupun dibantah oleh Kasat Reskrim Polres Gresik.

“Nanti kalau pelaku sudah terungkap. Kita sampaikan hasil penyelidikannya,” tutup lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 tersebut.

Aldhino memastikan tim terus bekerja untuk menguak identitas dan keberadaan pembunuh bengis tersebut. Besar harapan pelaku segera tertangkap.

Sementara itu, temuan baru di lapangan bahwa tetangga korban curiga dengan botol minuman nyeri haid dan vitamin penghalus kulit yang banyak ditemukan di tumpukan sampah depan rumah AS.

Terdapat beberapa botol bekas jamu atau minuman penghilang nyeri haid dan bloom collagen.

Selama ini korban selalu membakar sampah miliknya di tempat yang sama. “Itu kalau bakar-bakar sampah di depan rumah, ada beberapa botol minuman penghilang nyeri haid. Ada juga botol vitamin apa itu, kayanya penghalus kulit,”  kata salah satu tetangga korban, PR, kemarin.

Baca juga:  Hilal Awal Ramadan 1445H Tidak Terlihat Dari Balai Rukyat NU Bukit Condrodipo Gresik

Aktivitas AS membakar sampah botol bekas minuman penghilang nyeri haid itu sempat membuat PR curiga kepada korban.

Sebab, selama tinggal di rumah kavlingan tersebut korba  tak pernah membawa tamu perempuan maupun keluarga perempuan ke dalam rumah.

PR mengaku tidak mengetahui langsung maksud korban menenggak minuman tersebut. Namun, kecurigaannya menguat tat kala korban sering membawa tamu laki-laki yang berbeda.

“Bahkan sampai ada yang pulang larut malam sampai menginap. Laki-lakinya gonta-ganti mas. Lha ini ada apa, kan disana gak ada penghuni perempuan,” pungkas PR.

Yang lebih tak habis likir, ternyata PR mengaku dirinya sempat diajak berhubungan sesama jenis oleh korban.

“Jujur, saya dulu pernah ditawari diajak korban untuk “begituan” tetapi tegas saya tolak,” lanjut PR menceritakan kecurigaannya.

Diceritakan, PR mendapat ajakan itu ketika AS pertama kali pindah ke rumah kavlingan yang kini menjadi lokasi berdarah.

Baca juga:  Pengakuan dan Tampang Sangar Pelaku Begal Motor Pelajar di Gresik

“Dia (korban, red) minta nomor saya ke bapak, dan langsung terus terang mengajak saya. Melalui pesan WA nya dengan tawaran akan diberikan imbalan uang,” jelasnya.

Ajakan di luar nalar itu lun tolak mentah mentah oleh PR. Ia merasa takut dan merinding ketika membaca pesan ajakan berhubungan sesama jenis yang dikirim AS melalui pesan singkat WA.

“Misal ya, misal saya iyakan saat itu, dan tahu oleh pasangannya. Wah jadi repot, kecemburuan orang “pelangi” ini begitu sadis,” cetusnya.

Seperti diberitakan, AS yang merupakan cleaning service RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya Desa Pranti, Selasa (28/11) dini hari.

Sadisnya, pria yang berperawakan gemuk berisi itu mati dengan mulut yang masih tertancap pisau sedalam 20 centimeter. Kepala dikepruk palu dan paving blok.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.