KabarBaik.co – Aksi penolakan UU TNI yang baru disahkan oleh DPR RI belum lama ini terus bergulir sampai Kota Pasuruan. Namun, tidak sedikit juga masyarakat di Kota Pasuruan yang mendukung disahkannya UU tersebut dengan alasan TNI merupakan jiwa rakyat.
Ayik Suhaya, salah seorang tokoh masyarakat Kota Pasuruan menyatakan dukungannya terhadap UU TNI yang baru disahkan. Dirinya berpendapat bahwa TNI adalah bagian dari rakyat dan untuk rakyat, sehingga sinergitas antara keduanya sangat penting.
“Saya berharap DPRD juga menunjukkan reaksi yang sama dengan masyarakat, kita mendukung UU TNI yang sudah disahkan. Karena TNI ini dari rakyat untuk rakyat, dan ini merupakan sinergitas,” ujar Ayik.
Ayik menegaskan bahwa tugas TNI dalam menjaga aset negara berbeda dengan dwifungsi ABRI di masa lalu. Dia meminta agar masyarakat tidak menyamakan keduanya. “Jika ada yang tidak setuju dengan UU TNI ini, silakan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK), jangan membuat kegaduhan di Pasuruan,” tegasnya.
Sementara itu, Rifa’i, anggota Komisi I DPRD Kota Pasuruan, menyampaikan bahwa perbedaan antara UU TNI yang baru dengan UU sebelumnya tidak terlalu signifikan. Dia menilai UU Nomor 34 Tahun 2004 sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
“Dengan merevisi UU TNI tidak ada yang perlu dicemaskan. Di situ kita kaji, sudah sepatutnya TNI menjaga keamanan siber,” jelas Rifa’i. Menurutnya, TNI di masa depan harus memiliki kemampuan untuk menghadapi ancaman kejahatan siber yang semakin kompleks.
“Kejahatan siber sekarang lebih menakutkan karena tidak bisa kita lihat, tapi dampaknya besar bagi kita,” katanya. Rifa’i mengaku memiliki pandangan yang beragam terhadap UU TNI yang baru disahkan. “Saya kurang sepakat dengan beberapa pasal, tapi saya juga sepakat dengan beberapa pasal yang ada di UU TNI yang baru disahkan,” tandasnya. (*)