Produksi Beras Surplus 3,7 Juta Ton dan Harga Pangan Terkendali, Kementan Panen Apresiasi Komisi IV DPR

oleh -50 Dilihat
e3519ccd 424f 4f99 b423 debbf57bc54d
Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi kepada kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satu yang disorot adalah keberhasilan pemerintah yang dinilai mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok khususnya beras. Selain itu keberhasilan surplus produksi beras hingga 3,7 juta ton.

Hal ini disampaikan Heri Dermawan, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN. Ia melihat adanya koreksi atau penyesuaian harga beras. Harapannya, tren positif ini dapat segera meluas sehingga harga beras nasional bisa lebih stabil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

”Saya apresiasi di tengah situasi seperti ini, laporan yang saya terima bahwa Kementan bisa menjaga harga-harga bahan pokok penting tetap stabil. Bahkan untuk beras cenderung ada yang terkoreksi, walaupun belum menyeluruh, mudah-mudahan secepatnya bisa dikoreksi semuanya,” kata Heri saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9).

Untuk itu, Heri mendorong agar penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dipercepat sesuai kebutuhan. Ia juga berharap agar Gerakan Pangan Murah (GPM) dapat ditingkatkan dan menjangkau masyarakat.

“Kami berharap SPHP penyaluran sebaiknya bisa dipercepat, sesuaikan dengan kebutuhan, karena stok kita masih banyak. Mohon juga Gerakan Pangan Murah diperbanyak sebanyak-banyaknya. Bila perlu 4-5 kali lipat. Ini sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, Heri juga memuji program prioritas yang telah disiapkan Kementan di tahun 2026. Ia menilai program Kementan sangat komprehensif dan relevan untuk menjawab kebutuhan nasional. Mulai dari peningkatan produksi padi, jagung, dan komoditas strategis, termasuk daging telur dan susu; cetak sawah dan optimalisasi lahan; penyediaan air untuk pertanian; penyediaan benih unggul, alat dan mesin pertanian, pupuk bersubsidi; penyuluhan dan regenerasi petani; serta hilirisasi.

”Saya membaca program prioritas Kementan di tahun 2026 ini sangat luar biasa. Kalau ini bisa tercapai, makmurlah kita. Saya rasa kebangkitan swasembada pangan pasti akan segera tercapai,” ucapnya.

Selain itu, apresiasi lainnya datang dari Rokhmin Dahuri dari Fraksi PDIP. Ia mengakui kerja keras jajaran Kementan untuk memastikan program pembangunan pertanian tetap berjalan.

“Kami sangat mengapresiasi kinerja yang baik dari Kementan. Kami amati dari Pak Menteri, Wakil Menteri, para Dirjen/Kabadan, dan Eselon II. Kami sering menjumpai di lapang, kerjanya gak pernah ada istirahat. Kami sangat mengapresiasi,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, Riyono, menyampaikan bahwa kinerja Kementerian Pertanian patut diapresiasi karena berhasil menjaga stok beras dalam kondisi aman. “Kami apresiasi berkaitan dengan kinerja di Kementerian Pertanian. Mulai dari panen yang meningkat, stok kita cukup,” katanya.

Riyono juga menyatakan dukungan penuhnya kepada jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan swasembada pangan. Untuk itu, ia berharap agar anggaran untuk sektor pertanian dapat lebih dikuatkan.

“Saya masih konsisten anggaran pertanian kalau kita mau maju swasembada apapun maka mohon disampaikan di dalam rakor bersama presiden untuk anggaran pertanian itu 5 persen dari APBN. Sekarang Rp 40 triliun itu hanya 1,3 persen. Jadi saya tetap komitmen mendukung bagaimana agar sektor pertanian kita maju dengan anggaran yang lebih besar,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Mentan Amran menegaskan bahwa capaian surplus merupakan hasil nyata kerja keras petani dan berbagai program strategis yang dijalankan pemerintah.

“Hasil oplah, cetak sawah, perbaikan irigasi, dan lainnya sudah membuahkan hasil. Sampai hari ini, ada peningkatan 3,7 juta ton, itu sesuai BPS,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa kondisi pangan Indonesia khususnya beras dalam posisi yang aman. “Alhamdulillah, produksi beras nasional kita aman. Ketahanan pangan kita cukup aman. Produksi kita 31,04 juta ton hingga bulan Oktober,” terangnya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat proyeksi produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi pada periode yang sama sekitar 27,3 juta ton.

Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus sekitar 3,7 juta ton. BPS juga menegaskan bahwa capaian ini lebih tinggi dibanding tahun 2024, serta menunjukkan tren positif yang diyakini akan terus berlanjut hingga akhir tahun.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F. Noval
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.