KabarBaik.co – Lapangan Madyopuro di Kota Malang mengalami kerusakan parah usai digunakan sebagai tempat kegiatan bantengan beberapa waktu lalu. Setelah berita tentang itu ramai dibicarakan, panitia penyelenggara akhirnya bergerak cepat untuk melakukan perbaikan.
Panitia mengakui bahwa kerusakan yang terjadi berada di luar prediksi mereka. Panitia pun merasa bertanggung jawab dan berinisiatif untuk memulihkan kondisi lapangan seperti semula. “Kami menyadari kegiatan ini berdampak pada aktivitas latihan SSB. Itu di luar prediksi dan di luar kendali panitia,” ujar Enik Dandamana, sekretaris event bantengan, Kamis (22/5).
Menurut Enik, pemilihan lokasi sudah dipertimbangkan sebelumnya, namun tidak memperhitungkan faktor cuaca yang akhirnya memperburuk kondisi lapangan. “Saat itu kami belum memikirkan faktor cuaca. Lokasi tersebut menurut kami sudah tepat untuk kegiatan,” jelas Enik.
Enik mengatakan, lapangan Madyopuro sendiri merupakan fasilitas umum yang kerap digunakan oleh Sekolah Sepak Bola (SSB) Porma untuk latihan. Pihak panitia mengaku telah melakukan koordinasi dengan pengurus SSB Porma, meskipun tidak meminta izin secara formal karena lapangan bukan merupakan aset milik SSB tersebut.
“Kami juga telah memberikan surat pemberitahuan kepada SSB Porma. Kami memang tidak meminta izin karena lapangan itu bukan milik SSB Porma, jadi kami hanya melakukan koordinasi,” jelas Enik.
Untuk mengurangi dampak terhadap kegiatan SSB Porma, lanjut Enik, panitia mengusulkan dua solusi. Pertama, meminta bantuan Perumda Tugu Tirta Kota Malang untuk menyediakan fasilitas latihan alternatif sementara. Kedua, berharap Pemerintah Kota Malang memberikan perhatian lebih terhadap kondisi Lapangan Madyopuro.
“Selama ini tidak ada perhatian dari Pemkot Malang terhadap lapangan Madyopuro ini. Kami berharap melalui kegiatan Bantengan ini ada langkah nyata dari pemkot agar lapangan bisa digunakan secara layak dan maksimal oleh warga,” tegas Enik. (*)