KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi wirausaha muda bertajuk Jagoan Banyuwangi. Sekitar 100 anak muda yang telah memiliki rintisan usaha terlibat dalam program ini untuk mengembangkan bisnisnya di bawah bimbingan para mentor dan praktisi.
Program Jagoan Banyuwangi berlangsung sejak pertengahan Agustus 2025 dengan serangkaian sesi, mulai dari kelas bersama mentor hingga pitching day yang digelar pada 25–30 Agustus di Banyuwangi Creative Hub, Terminal Pariwisata Terpadu. Dalam sesi tersebut, peserta memaparkan ide pengembangan usaha kepada para praktisi.
Salah satu peserta, Wahyu Riyanto, pemilik usaha persewaan alat camping dan hiking “Moriza Outdoor”, mengatakan dirinya mengikuti program ini untuk memperkuat branding dan pemasaran usahanya.
“Saya jadi terinspirasi membuat produk dengan merek sendiri. Tadi saya sampaikan saat pitching,” ujarnya, Minggu (7/9).
Peserta lain, Eka Fahmi, pemilik usaha penjualan bibit buah eksotis “Saben Wetan”, mengaku mendapat mitra baru untuk memasarkan produknya melalui program ini. Ia mencontohkan bibit buah naga Palora Equador yang memiliki rasa lebih manis dan harga tinggi, sekitar Rp 200–300 ribu per kilogram.
“Makanya kami ingin mengenalkan lebih luas lagi tanaman ini di Banyuwangi,” kata Eka.
Lewat program ini, dia mengaku mendapatkan mitra untuk memasarkannya. “Selain dapat ilmu disini saya juga langsung pecah telur dan dapat mitra berkolaborasi,” ungkapnya bangga.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan bahwa program ini dihadirkan sebagai ruang bagi anak muda untuk mengembangkan ide dan usaha mereka.
“Semua bidang kami fasilitasi dengan mentor berpengalaman di bidangnya masing-masing,” kata Ipuk.
Jagoan Banyuwangi terbagi menjadi tiga bidang, yakni Jagoan Tani yang fokus pada usaha pertanian, Jagoan Digital untuk pengembangan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi, serta Jagoan Bisnis yang meliputi kuliner, fashion, kriya, dan jasa.
Ipuk berharap program ini dapat membantu pemuda melakukan scale up usaha sekaligus membangun ekosistem ekonomi kreatif yang menopang perekonomian daerah.
“Harapan kami lewat program ini para pemuda Banyuwangi akan mampu melakukan scale up usahanya. Dan setelah berkembang bisa mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi kreatif yang akan menopang perekonomian daerah,” pungkasnya.(*)