Redam Abrasi, DLH dan Petrokimia Gresik Tanam 5.300 Bibit Mangrove di Mengare

oleh -454 Dilihat
7cad6142 a307 4ed5 a2e0 75e2e2cb4f8d
Aksi Dekarbonisasi dan Forestasi Mangrove serta Aksi Bersih Pantai di PRMP Tanjung Widoro, Mengare, Gresik. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Sebanyak 5.300 bibit mangrove ditanam dalam Aksi Dekarbonisasi dan Forestasi Mangrove serta Aksi Bersih Pantai di Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRMP) Tajung Widoro, Mengare, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Rabu (21/5).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik dan PT Petrokimia Gresik. Turut hadir Kepala DLH Gresik Sri Subaidah, bersama jajaran, serta Vice President Lingkungan Hidup Petrokimia Gresik Bagus Eka Saputra, yang mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik.

Dalam sambutannya, Bagus Eka menyampaikan bahwa aksi ini adalah bentuk konkret kepedulian Petrokimia Gresik terhadap keberlangsungan lingkungan hidup, khususnya dalam menghadapi dampak iklim ekstrem yang tengah terjadi. Ia menyoroti fenomena kemarau basah yang turut memperparah abrasi di wilayah pesisir.

“Melalui penanaman mangrove ini, kami berharap dapat mengurangi dampak abrasi dan memperkuat garis pantai, terutama di wilayah Mengare yang merupakan desa binaan kami,” ujar Bagus.

Ia juga menjelaskan bahwa aksi ini diharapkan dapat membantu dalam mencegah abrasi, mengingat saat ini terjadi musim kemarau basah yang dikahwatirkan dapat memperparah abrasi karena berdampak pada tingginya air pasang laut.

Sementara itu, Kepala DLH Gresik Sri Subaidah menyampaikan apresiasi atas peran aktif Petrokimia Gresik dalam agenda lingkungan ini. Ia menyebut bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik.

“Masalah lingkungan, termasuk persoalan sampah, tidak akan selesai jika tidak kita tangani bersama. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat menjadi kunci,” tegasnya.

Subaidah juga menambahkan bahwa saat ini PRMP Tanjung Widoro telah menanami sekitar 35 ribu pohon mangrove yang membentang di atas lahan seluas 15 hektare. Kawasan ini menjadi pusat pembelajaran sekaligus penjaga ekosistem pesisir Gresik dari kerusakan.

Aksi ini tidak hanya berhenti di penanaman pohon mangrove, tapi juga menyasar pada upaya nyata membersihkan sampah di sepanjang pesisir pantai Mengare. Truk pengangkut sampah DLH Gresik bersama puluhan personel diterjunkan langsung ke lokasi.

Menariknya, pimpinan dari kedua instansi yaitu Sri Subaidah dan Bagus Eka Saputra, memimpin langsung aksi bersih pantai, menyisir setiap sudut demi mengangkat sampah-sampah yang mencemari pesisir.

Lewat aksi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dan Petrokimia Gresik menunjukkan bahwa restorasi lingkungan bukan sekadar seremonial, tetapi kerja kolaboratif yang menuntut konsistensi dan kesungguhan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.