KabarBaik.co – Suasana berbeda terlihat di Kantor Kejari Sidoarjo sejak Jumat pagi (1/8). Ribuan warga yang terjaring dalam Operasi Patuh Semeru 2025 memadati area pelayanan untuk mengambil berkas tilang mereka.
Operasi yang digelar Satlantas Polresta Sidoarjo pada pertengahan hingga akhir Juli itu menghasilkan puluhan ribu pelanggar. Khusus minggu pertama, sebanyak 2.600 pelanggar dijadwalkan mengambil surat tilang berupa SIM maupun STNK yang sempat disita. Sejak pagi, antrean sudah terlihat mengular.
Salah satu pelanggar, Nur Sholichah, bahkan mengaku sudah berangkat sejak subuh agar tidak mendapat antrean paling akhir. Ia datang lebih awal karena khawatir terkena denda tambahan.

“Tadi dari pagi disini. Prosesnya alhamdulillah cepet. Kebetulan saya ambil STNK karena melanggar tidak memakai helm saat beekendara,” ujarnya usai mengambil berkas.
Untuk mengantisipasi lonjakan warga, Kejari Sidoarjo telah menambah petugas di loket dan menyiapkan ruang tunggu khusus bagi lansia dan ibu hamil. Proses antrean juga berlangsung lebih tertib karena sosialisasi telah dilakukan sebelumnya.
“Banyak yang datang sesuai jadwal, jadi lebih tertib sekarang. Kami juga permudah warga yang punya kebutuhan khusus,” kata Feri, salah satu petugas di lokasi pengambilan tilang.

Kasi Pidana Umum Kejari Sidoarjo, Hafidi, memastikan bahwa tidak semua pelanggar wajib datang di hari pertama. Pengambilan bisa dilakukan sesuai jadwal yang telah diinformasikan.
“Dari total 2.600 berkas tilang yang kami terima di minggu pertama, semuanya sudah kami proses. Tapi masyarakat tidak harus datang semua hari ini,” jelasnya.
Berdasarkan data Polresta Sidoarjo, jumlah pelanggar selama Operasi Zebra Semeru 2025 mencapai 12.922 orang. Jenis pelanggaran paling banyak adalah tidak memakai helm, melawan arus, berboncengan lebih dari satu orang, serta tidak membawa STNK atau SIM. (*)