KabarBaik.co – Senin (24/3), Ribuan peziarah dari berbagai daerah di Kabupaten Gresik berduyun-duyun menuju Makam Sunan Giri pada Senin malam (25 Ramadan). Mereka datang untuk mengikuti Malam Selawe, sebuah tradisi turun-temurun yang dipercaya sudah ada sejak era Sunan Giri. Dalam keheningan malam yang pekat, mereka khusyuk berdoa dan bermunajat, berharap meraih berkah Lailatul Qadar.
Fajar, pemuda asal Manyar Sidomukti, mengaku telah menjalankan tradisi ini sejak kecil. “Orang tua saya selalu mengajarkan, setiap Malam Selawe kami ke Sunan Giri untuk berdzikir, mengharap mendapatkan malam Lailatul Qadar,” tuturnya, Senin (24/3).
Gelombang peziarah yang mengalir tanpa henti tak hanya memenuhi area makam, tetapi juga membawa berkah bagi para pedagang dan UMKM lokal. Sejak malam ke-21 Ramadan, pedagang kaki lima telah bersiap menyambut lautan manusia yang datang. Rokimah, salah satu pedagang, mengaku dagangannya laris manis. “Alhamdulillah, setiap Malam Selawe dagangan saya selalu ramai. Seolah jadi berkah buat kami,” ujarnya.
Tahun ini, ada yang berbeda. Pemerintah Kecamatan Giri menyiapkan 3.000 porsi nasi kebuli atau yang akrab disebut nasi blawu oleh warga setempat untuk dibagikan kepada peziarah. Makanan khas masyarakat Pegiren dan sekitarnya itu menjadi simbol kebersamaan dalam nuansa religi.
Di tengah riuhnya malam yang dibalut doa, kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Gresik pun meramaikan dan menghangatkan ritual tahunan ini. Sementara para peziarah larut dalam doa, pedagang menghitung keuntungan, dan suasana Makam Sunan Giri menjelma menjadi lautan manusia yang datang dengan harapan—mencari berkah di ujung malam.(*)