KabarBaik.co – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdoer Rahem Situbondo menegaskan komitmennya untuk meningkatkan mutu dan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Pada tahun anggaran 2025, rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Situbondo ini mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk memperkuat fasilitas alat kesehatan (Alkes) spesialistik dan layanan farmasi.
Direktur RSUD Abdoer Rahem Situbondo dr. Roekmy Prabarini Ario menjelaskan, fokus penggunaan dana DBHCHT tahun ini adalah memenuhi kebutuhan alat medis krusial serta sarana pendukung layanan pasien.
“Anggaran DBHCHT 2025 kami arahkan untuk pengadaan alat kesehatan, bahan habis pakai, serta pengadaan obat-obatan atau farmasi,” ujar dr. Roekmy, Jumat (18/10).
Menurutnya, penguatan fasilitas ini merupakan langkah strategis untuk menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan berkualitas, terutama untuk kasus-kasus kompleks.
Salah satu fokus utama pengadaan adalah alat kesehatan untuk layanan jantung, alat scan modern, serta perangkat urologi dan ortopedi.
“Tahun ini kami menambah alat untuk jantung, alat scan, alat urologi, serta alat untuk ortopedi. Semua diarahkan untuk menunjang pelayanan medis spesialistik,” tambahnya.
Pengadaan alat-alat baru ini, tegas dr. Roekmy, menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak di tengah meningkatnya kasus penyakit degeneratif seperti jantung dan gangguan tulang. Peningkatan fasilitas ini diharapkan signifikan menekan angka rujukan pasien ke rumah sakit di luar daerah.
“Dengan peralatan baru, kami berharap masyarakat Situbondo tidak perlu lagi jauh-jauh ke Surabaya atau Jember untuk pemeriksaan dan penanganan lanjutan,” terang dr. Roekmy.
Selain penguatan sarana medis, RSUD juga menyiapkan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu mengoperasikan peralatan modern tersebut secara optimal.
“Alat canggih tentu perlu SDM yang kompeten. Karena itu, kami menyiapkan pelatihan dan bimbingan teknis bagi dokter dan perawat agar bisa mengoperasikan alat dengan optimal,” katanya.
Dr. Roekmy menekankan bahwa DBHCHT menjadi sumber pembiayaan penting dalam mendukung pelayanan publik, khususnya kesehatan. Seluruh penggunaan dana dilakukan secara transparan dan sesuai dengan peraturan perundangan.
“Kami pastikan seluruh penggunaan DBHCHT dilakukan dengan prinsip akuntabilitas dan berdampak langsung pada kualitas pelayanan masyarakat,” tegasnya.
Di samping pengadaan alat kesehatan, sebagian dana juga dimanfaatkan untuk memperkuat layanan farmasi dan ketersediaan bahan habis pakai di berbagai ruang pelayanan.
“Kami ingin memastikan tidak ada pasien yang tertunda penanganannya karena kekurangan obat atau alat medis,” katanya.
Melalui berbagai peningkatan tersebut, RSUD dr. Abdoer Rahem menargetkan peningkatan kepuasan pasien, efisiensi pelayanan, dan ambisi menjadi rujukan regional.
“Kami ingin rumah sakit ini menjadi rujukan regional dengan pelayanan cepat, ramah, dan modern,” pungkasnya. (*)







