Safari Pangdam Rudy Saladin, dari Gili Genting ke Hati Rakyat Madura

oleh -284 Dilihat
IMG 20250609 WA0006 scaled
Kehangatan Mayjen TNI Rudy Saladin dengan sejumlah tokoh di Madura.

KabarBaik.co – Pulau Madura bukan sekadar tanah garam dan kebudayaan. Di suatu hari yang teduh, ketika angin laut membawa wangi asin khas pesisir, datang sosok berseragam loreng dengan senyum hangat dan sikap bersahaja. Ia adalah Mayjen TNI Rudy Saladin, Pangdam V/Brawijaya, yang melakukan kunjungan kerja ke berbagai pelosok Madura. Tapi, lebih dari itu, kehadirannya menjelma menjadi perjalanan hati, sebuah safari kebangsaan yang menyentuh sisi terdalam rakyat.

Bukan sekadar agenda rutin militer. Dalam setiap persinggahannya, Rudy membuktikan bahwa pemimpin besar adalah mereka yang bisa duduk setara, bukan hanya berdiri di podium. Ketika tiba di Gili Genting, bukan sirine atau hormat senjata yang menyambut, tapi pelukan budaya, sapaan hangat, dan pandangan kagum dari warga yang tak percaya seorang jenderal bisa sedekat ini dengan mereka.

“Saya tidak ingin TNI hanya dikenal sebagai institusi penjaga keamanan. Lebih dari itu, kami ingin menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat,” ucap Rudy dengan nada tenang namun dalam, saat berbincang santai bersama tokoh-tokoh agama dan pemuda setempat.

Di tepi Pantai Sembilan, malam menjelang namun suasana justru semakin hidup. Duduk bersila di atas tikar, Rudy dikelilingi para kader muda GP Ansor dan warga yang antusias. Tidak ada jarak. Hanya ada cerita, tawa, dan nasihat bijak tentang bahaya narkoba dan pentingnya menjaga semangat nasionalisme di tengah gempuran modernitas dan ancaman global.

“Saya ingin kalian menjadi pemuda yang kuat. Kuat akhlaknya, kuat cintanya kepada tanah air, dan kuat keberaniannya menolak narkoba yang bisa menghancurkan masa depan bangsa,” katanya dengan mata menatap tajam ke arah anak-anak muda yang mendengarkan penuh perhatian.

Malam itu terasa sakral, bukan karena upacara atau seremoni militer, melainkan karena ruang batin yang terisi dengan semangat kebangsaan. Rudy tak hanya datang untuk memberi perintah, tapi memberi harapan, bahwa Indonesia masih punya pemimpin yang mau turun langsung ke akar rumput.

Tak hanya itu, momen penuh keteladanan pun hadir saat Rudy memberikan penghargaan kepada tiga prajurit Koramil Masalembu yakni Serka Yohanes, Serda Bambang, dan Koptu Yunus. Ketiganya dengan sigap melaporkan penemuan 35 kilogram sabu, sebuah prestasi luar biasa di wilayah terluar yang rawan jadi pintu masuk narkoba.

“Penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi. Ini adalah bentuk terima kasih dari bangsa. Kami siapkan umroh bagi yang Muslim, wisata religi bagi yang non-Muslim, dan beasiswa pendidikan. Ini bukan hanya tentang tugas, tapi tentang kemanusiaan,” ujar jenderal bintang dua ini.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, yang turut mendampingi kunjungan itu, tak mampu menyembunyikan kekagumannya. “Ini bukan soal kunjungan kerja. Ini adalah perjalanan merawat Indonesia, dari pulau ke pulau, dari hati ke hati,” ungkapnya.

Di Gili Iyang, pulau dengan kadar oksigen tertinggi di dunia, Rudy tak hanya datang untuk observasi. Ia bicara soal potensi wisata, pelestarian lingkungan, dan pentingnya warga menjaga aset alam yang luar biasa. Ia mengajak masyarakat berpikir ke depan, membaca peluang dari tanah yang mereka pijak.

Dan pada hari terakhir, Rudy menunaikan Salat Idul Adha di Masjid Agung Sumenep. Usai takbir berkumandang, tangannya sendiri yang menyembelih hewan kurban. Sebuah simbol nyata bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang tak hanya memerintah, tetapi juga berkorban bersama rakyatnya.

Kisah Rudy Saladin di Madura adalah kisah tentang jenderal yang hadir bukan untuk dikagumi, melainkan untuk menyatu. Ia tidak membawa bayangan kekuasaan, tapi cahaya keteladanan. Dan selama pemimpin seperti dia terus melangkah di tanah Indonesia, harapan takkan pernah padam, bahkan di sudut-sudut paling jauh dari pusat kekuasaan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.