KabarBaik.co – Tingginya curah hujan di Jember mengakibatkan banjir di tiga desa wilayah Kecamatan Tempurejo, Jember. Yakni di Desa Andongsari, Curahnongko, dan Wonoasri. Tak hanya itu, jalur jalan ke Pantai Bandealit pun mengalami kerusakan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria, mengatakan kerusakan jalan itu akibat tergerus aliran air sungai dan longsoran.
“Dari hasil asessment TRC BPBD Jember, jalan di jalur menuju Pantai Bandealit benar mengalami kerusakan. karena dampak dari derasnya aliran air dan juga longsoran dari atas,” kata Penta, Jumat (29/11).
Ia menyampaikan, untuk sementara ini akses jalan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.
“Untuk roda empat tidak bisa, karena kondisi kontur tanah yang belum stabil. Dari asessment kami terkait kerusakan jalan itu, sepanjang kurang lebih 20-30 meteran,” jelasnya.
Penta juga mengatakan, saat ini tim TRC BPBD Jember sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga.
“Penanganan sementara dipasang rambu-rambu peringatan, untuk kendaraan yang melintas lebih waspada dan hati-hati. Juga kendaraan roda empat dilarang melintas, hanya kendaraan roda dua,” ungkapnya.
“Warga juga dihimbau menggunakan kendaraan roda dua, serta jangan beraktivitas keluar rumah. Karena dimungkinkan terjadi longsor susulan dan juga aliran air deras. Karena curah hujan masih berlangsung,” imbuhnya.
Terkait kejadian banjir dan longsoran yang terjadi di Jalur Pantai Bandealit. Lebih lanjut kata Penta, merupakan kejadian yang pernah terjadi sekitar tahun 2020 lalu.
“Tapi masih satu sungai saja di Sungai Curahnongko itu (untuk banjirnya). Untuk aliran sungai Kalisanen yang ada di (wilayah) Desa Wonoasri masih aman. Berada di utara Desa Wonoasri ke arah (Desa) Curahlele,” ucapnya
“Untuk sungai yang banjir ini di wilayah selatan Desa Wonoasri. BPBD sementara buat Posko itu,” pungkasnya. (*)
