KabarBaik.co – Senator Ahmad Nawardi, Anggota DPD sekaligus MPR RI memberikan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada peserta PKC PMII yang berlangsung di Kota Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Senator Nawardi menegaskan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah pondasi utama dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa.
Menurutnya, pilar-pilar ini menjadi pengikat yang kuat bagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan keberagaman.
“Indonesia tetap utuh sebagai negara kepulauan karena kita memiliki landasan yang kuat, yaitu Empat Pilar Kebangsaan. Ini bukan hanya konsep, tapi prinsip yang harus terus diperjuangkan dan diamalkan,” tegasnya di hadapan para kader muda PMII.
Senator Nawardi juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam ranah politik. Dengan kemajuan teknologi saat ini, kaum muda harus mampu memanfaatkan kecanggihan informasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap masa depan bangsa.
“Sense politik harus kita miliki. Jangan berpangku tangan terhadap nasib bangsa ini. Kita harus berperan aktif, termasuk dalam proses musyawarah dan mufakat serta analisa kritis yang menjadi bagian dari kebijakan pemerintah” ujarnya.
Dalam dunia politik Indonesia, lanjut Senator Nawardi, prinsip musyawarah mufakat adalah ruh dari proses pengambilan keputusan yang demokratis. Salah satu contohnya adalah dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU), di mana negosiasi dan dialog menjadi kunci tercapainya kesepakatan yang berpihak pada rakyat dan menjaga persatuan.
Pada aspek tatanan ekonomi, Senator Nawardi turut menyoroti tantangan yang sedang dihadapi negara, terutama menyangkut penurunan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya dividen yang biasanya disetor oleh bank-bank milik negara (Himbara), karena sebagian besar ditarik untuk penguatan dana lembaga keuangan seperti PT Danantara.
“Ini menjadi perhatian penting karena PNBP berperan besar dalam menopang APBN. Ketika setoran dividen dari BUMN, termasuk Himbara, menurun, maka ruang fiskal negara otomatis menyempit,” jelas Nawardi.
Ia menambahkan, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pajak dan kontribusi fiskal lainnya perlu terus dibangun. Pajak kendaraan bermotor, misalnya, menjadi salah satu sumber utama pendanaan bagi pemerintah pusat hingga daerah. Penurunan penerimaan di sektor ini turut memperlemah kemampuan negara dalam menyediakan layanan publik.
Sebagai penutup, Senator Ahmad Nawardi berpesan kepada para kader PMII agar tidak hanya menjadi penikmat perubahan, tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.
“Bangsa ini menanti peran besar dari kalian, anak-anak muda. Jaga integritas, terus belajar, dan pegang teguh nilai-nilai kebangsaan. Karena masa depan Indonesia ada di tangan kalian,” tutupnya.(*)