Serapan APBD Rendah Alasan Server SIPD Lemot, DPRD Bojonegoro: Tak Logis

oleh -399 Dilihat
WhatsApp Image 2024 10 15 at 16.38.57
Ahmad Suprianto, Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Minimnya serapan APBD Bojonegoro Tahun Anggaran 2024 ini menurut Pj Sekda Bojonegoro salah satu faktornya akibat lemotnya server SIPD dinilai tak logis oleh ketua komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Suprianto dan terlalu mengada-ada.

“Alasan yang sangat lucu, tidak masuk akal kalau server lemot jadi alasan serapan rendah. Itu bentuk pertanggungjawaban yang sangat tidak logis dengan menyalahkan server jadi kambing hitam,” kata Ahmad Supriyanto, Selasa (15/10).

Ia berpendapat, jikalau server lemot yang dijadikan alasan kendala semestinya seluruh kabupaten/kota mengalami hal serupa. Sedangkan kasus ini menurutnya hanya Bojonegoro saja.

Mas Pri, sapaan akrabnya, meminta sebaiknya Sekda mengakui saja kesalahan perencanaa dan perlu evaluasi di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) sehingga tidak menyalahkan pihak ketiga. Serapan rendah dilihatnya merupakan pekerjaan rumah (PR) buat Pj Sekda yang baru sebagai ketua TAPD yang mempunyai tugas salah satunya adalah mengatur kinerja seluruh OPD.

“Terkait sistem dan aplikasi, saya masih ingat betul, pada saat Pemkab Bojonegoro melakukan hibah ke Kabupaten Sumedang,” bebernya.

Salah satu dasar pemberian hibah ke Kabupaten Sumedang karna daerah ini memiliki pelayanan administrasi berbasis aplikasi yang terbaik se Indonesia. Dengan harapan bahwa Bojonegoro bisa mengadopsi sistem itu.

“Sehingga soal sistem dan aplikasi, itu apa yang kita dapat dari Kabupaten Sumedang?,” ungkapnya mempertanyakan.

terkait hal itu, ia menagih janji pemkab, karena pada tahun 2022 saat itu pihaknya secara lembaga telah menyepakati pemberian hibah ke Sumedang, salah satunya untuk mendapat penguatan sistem.

“Nah apakah hibah ke Sumedang itu memberikan manfaat yang terkorelasi kepada sistem di SIPD itu ataukah tidak? Atau hanya untuk program tertentu saja. Karena aplikasi dari Sumedang itu kabarnya diakui secara nasional lo? Apa tidak bisa untuk menunjang SIPD?,” tegasnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Djoko Lukito menyebutkan server Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang sangat lemot menjadi kendala dalam perencanaan dan pencairan anggaran. Sehingga berdampak salah satunya pada serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 yang masih rendah.

“Serapan APBD Bojonegoro per hari ini masih kurang dari 40 persen,” kata Djoko Lukito dalam wawancara cegat di depan gedung putih, Jumat (11/10).

Sejumlah kendala ditengarai menjadi penyebab rendahnya serapan anggaran dari total APBD 2024 sebesar Rp8,2 triliun tersebut. Kendala untuk saat ini, salah satunya disebabkan karena server Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang digunakan untuk pencairan dana dia katakan sangat lemot.

“Kita mau mencairkan itu terkendala server SIPD yang lemot, bahkan sangat lemot, itu bikin pencairan kan jadi lama,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam


No More Posts Available.

No more pages to load.