Setelah 20 Tahun Beroperasi, Zenius Tutup Sementara, Begini Penjelasannya

oleh -220 Dilihat
Zenius, platform edukasi daring

KABARBAIK.CO – Zenius, platform edukasi daring yang telah berdiri selama 20 tahun, mengumumkan untuk menutup sementara operasionalnya pada tanggal 3 Januari 2024. Pengumuman tersebut disampaikan melalui laman resmi Zenius dan akun media sosialnya.

Dalam keterangan resminya, Zenius menyampaikan bahwa keputusan untuk menutup sementara operasionalnya diambil karena adanya tantangan operasional yang dialami oleh perusahaan. Tantangan tersebut meliputi kondisi ekonomi yang tidak menentu, persaingan yang semakin ketat, dan perubahan perilaku belajar masyarakat.

Zenius juga menyampaikan permintaan maafnya kepada para pelanggan setianya atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan akibat penutupan operasional ini. Perusahaan berjanji akan terus berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visinya untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik.

Meskipun akan ditutup, Zenius tetap memberikan akses kepada penggunanya untuk mengakses materi dan fitur yang telah mereka beli hingga tanggal 31 Mei 2024. Zenius juga akan memberikan berbagai macam kompensasi kepada penggunanya, seperti pengembalian dana dan akses ke materi dan fitur Zenius Premium selama setahun.

Profil Zenius

Zenius Education atau PT Zona Edukasi Nusantara adalah perusahaan asal Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan berbasis teknologi. Dikutip dari Pusat Ensiklopedia Stekom, Zenius merupakan platform yang menyediakan layanan akses pendidikan dalam format video berbahasa Indonesia dan disajikan secara online, baik melalui website maupun aplikasi.

Tercatat hingga Desember 2021, Zenius memiliki 20 juta pengguna. Pada Juli 2020, Zenius melakukan rebranding dengan mengganti logo visual dan tagline sebagai penanda evolusi platform ini dalam menghadirkan masa depan pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Zenius pun diketahui tumbuh lebih dari 70% pada semester II-2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Baca juga:  Ingin Feed Instagram Menarik dan Bikin Followers Bertambah? Ini Nih Rahasianya

Zenius mengklaim hadir sebagai bentuk revolusi pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan cara berpikir kritis, rasional, dan terintegrasi. Zenius memiliki cita-cita untuk mencetak generasi Indonesia yang memahami ilmu pengetahuan dan cinta belajar, bukan sekadar menjadi penghafal.

Dalam layanannya, Zenius menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk memberikan fitur pembelajaran adaptif. Adapun teknologi AI ini digunakan Zenius pada dua fitur, yaitu ZenCore dan ZenBot.

Sejarah Berdirinya Zenius

Dikutip dari laman Zenius, Zenius ini didirikan pada 2004 atau 20 tahun silam oleh Sabda PS, Wisnu Subekti, dan Medy Suharta. Pada mulanya, Zenius didirikan sebagai bimbingan belajar offline. Kemudian mereka mulai meluncurkan materi pembelajaran dalam bentuk CD pada 2005. Materi pembelajaran itu difokuskan untuk persiapan masuk SPMB bagi siswa SMA.

Kemudian pada tahun 2007, Zenius Education resmi berdiri dan memiliki badan hukum sebagai perusahaan perseroan terbatas. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 2010, Zenius meluncurkan situs pembelajaran yang pertama di Indonesia, yakni zenius.net.

Mulai Juli 2019, semua materi dan fitur pembelajaran yang disediakan di website Zenius itu sudah bisa diakses melalui aplikasi bernama Zenius App. Aplikasi dan situs ini pun semakin banyak digunakan pada masa pandemi 2020 mengingat kegiatan belajar-mengajar tatap muka ditiadakan.

Dalam rangka pandemi pula, Zenius sempat menggratiskan lebih dari 80 ribu video materi pembelajaran. Hingga saat ini, Zenius memiliki lebih dari 100 ribu konten materi pelajaran yang dapat diakses.

Kemudian pada 2022, Zenius akhirnya mengakuisisi lembaga bimbingan belajar Primagama. Tujuannya untuk mengembangkan pembelajaran secara hybrid serta memfasilitasi pengguna yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka di kelas online.

Baca juga:  Permudah Masyarakat Melapor, Pemkot Batu Buat Aplikasi SIP Akurat Damkar

Selama beroperasi, Zenius telah membantu jutaan pelajar di Indonesia untuk meningkatkan prestasi akademik mereka. Perusahaan ini juga telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan “Startup of the Year” dari TechinAsia pada tahun 2018.

Dikutip dari Pusat Ensiklopedia Stekom, Sabda Putra Subekti atau Sabda PS memiliki latar belakang sebagai tutor mata pelajaran. Beberapa mata pelajaran yang diampunya antara lain matematika, fisika, ekonomi, dan bahasa Inggris.

Sabda merupakan alumni SMPN 115 Jakarta dan SMAN 8 Jakarta. Dia melanjutkan studi ke Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Informatika. Dia juga mengambil kuliah daring Jurusan Matematika dan Filsafat di Universitas London serta Jurusan Antropologi di Universitas Oxford.

Sabda memiliki keresahan akan pendidikan Indonesia dari pengalaman teman-temannya yang mengikuti tes S2. Dia melakukan riset dan menemukan bahwa kualitas pendidikan Indonesia hanya menekankan pada hafalan pengetahuan, bukan pola pikir. Dan itu menjadi masalah ketika bersaing dengan pelajar dari negara lain.

Sebelum mendirikan Zenius bersama Wisnu dan Medy, Sabda sempat membuat platform edukasi berbasis cloud bernama Agora. Platform ini ditujukan untuk training karyawan.

Penutupan sementara operasional Zenius tentu menjadi kabar yang mengejutkan bagi para penggunanya. Namun, perusahaan berjanji akan segera membuka kembali operasionalnya setelah menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Berikut adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab penutupan sementara operasional Zenius:

*Kondisi ekonomi yang tidak menentu*
Kondisi ekonomi yang tidak menentu, seperti pandemi COVID-19, dapat berdampak pada daya beli masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah pelanggan Zenius.

Baca juga:  Kesalahan Terbesar Orang Tua Saat Anak Kecanduan Gadget

*Persaingan yang semakin ketat*
Persaingan di industri edukasi daring semakin ketat, terutama dengan munculnya platform-platform baru yang menawarkan berbagai macam fitur dan layanan menarik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pangsa pasar Zenius.

*Perubahan perilaku belajar masyarakat*
Perubahan perilaku belajar masyarakat, seperti meningkatnya penggunaan media sosial dan video, dapat berdampak pada cara masyarakat belajar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah pengguna Zenius.

Penutupan Zenius akan berdampak besar bagi para penggunanya, terutama para siswa yang sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional atau masuk perguruan tinggi. Zenius menyediakan berbagai materi belajar yang berkualitas dan dikemas secara menarik, sehingga menjadi salah satu pilihan favorit para siswa.

Selain itu, penutupan Zenius juga akan berdampak pada industri pendidikan online di Indonesia. Zenius merupakan salah satu pemain utama di industri ini, sehingga penutupannya akan menyebabkan persaingan yang semakin ketat.

Bagi para pengguna Zenius yang mencari alternatif, terdapat beberapa platform pendidikan online lain yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

• Ruangguru
• Quipper
• Pahamify
• Sekolahmu
• Brainly

Platform-platform tersebut menawarkan berbagai materi belajar yang berkualitas dan dikemas secara menarik. Selain itu, platform-platform tersebut juga memiliki fitur-fitur yang dapat membantu para siswa dalam belajar, seperti video tutorial, latihan soal, dan diskusi dengan tutor.

Meskipun menutup sementara operasionalnya, Zenius tetap berkomitmen untuk menjalankan visinya untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik. Perusahaan berjanji akan segera membuka kembali operasionalnya setelah menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi.(bet)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.