KabarBaik.co – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati, bersama akademisi dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menanam terumbu karang di Pantai Mutiara. Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek dan UINSA dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Penanaman terumbu karang ini merupakan kegiatan rutin di Provinsi Jawa Timur. Dengan menanam semakin banyak terumbu karang, kita dapat lebih mudah melestarikan lingkungan, dan ekosistem laut akan semakin berkembang, terutama ikan-ikan di sekitar terumbu karang,” ujar Erma, Kamis (3/10).
Kegiatan ini merupakan tahun kedua upaya pelestarian terumbu karang di Trenggalek. Jika pada tahun sebelumnya hanya ada satu meja dengan 150 hingga 200 fragmen terumbu karang, tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 3.240 fragmen yang ditanam di 12 meja.
Menurut Erma, lebih dari 90 persen terumbu karang yang ditanam tahun lalu tumbuh dengan panjang 3 hingga 4 cm, menunjukkan kondisi ekosistem laut Pantai Mutiara sangat baik untuk perkembangan terumbu karang.
“Transplantasi terumbu karang ini tidak hanya membuat lingkungan lebih baik, tetapi juga membantu menyerap racun dan meningkatkan populasi ikan. Terumbu karang menjadi tempat perlindungan bagi ikan dan biota laut lainnya,” tambah Erma.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi antara Pemkab dan UINSA. “Kami berterima kasih kepada UINSA, khususnya Fakultas Sains dan Teknologi, yang telah mendirikan laboratorium lapangan di Pantai Mutiara. Ini sangat mendukung misi Net Zero Carbon dan konservasi ekosistem laut,” ujarnya.
Sementara itu, Mochamad Irfan, Kepala Pusat Studi Lingkungan dan Kebencanaan Fakultas Sains dan Teknologi UINSA, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan banyak pihak, termasuk Pokmaswas dan Pokdarwis setempat, serta dukungan dari Dinas Perikanan Trenggalek. “Kami akan melakukan praktikum konservasi pesisir selama tiga hari. Selain melestarikan alam, kami juga memberdayakan masyarakat lokal,” jelasnya.
Irfan menambahkan, kegiatan ini akan melibatkan siswa-siswa SD setempat, LMDH, serta masyarakat lokal. “Ini adalah tahun kedua kami melakukan transplantasi karang di sini. Tahun lalu kami hanya menanam satu meja dengan 150 hingga 200 fragmen, dan survival rate-nya di atas 90 persen. Ini menunjukkan ekosistem laut di sini sangat subur,” tuturnya.
Kegiatan ini sejalan dengan visi Trenggalek sebagai kota yang netral karbon, dan diharapkan mampu berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon serta melestarikan ekosistem laut untuk kesejahteraan masyarakat setempat. (*)