KabarBaik.co – Kabut gelap kasus penculikan berujung maut yang menimpa Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI Cempaka Putih, Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (MIP), mulai tersibak. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya tidak butuh waktu lama untuk menangkap empat terduga pelaku penculikan. Namun, aktor intelektual atau eksekutor pembunuhan korban dilaporkan masih dalam pengejaran.
Diketahui, peristiwa kelam itu bermula pada Sabtu lalu di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur. Ilham dicegat oleh sekelompok pria di area parkir Lotte Grosir. Dari rekaman CCTV yang beredar, saat hendak masuk ke mobilnya, korban terlihat dipaksa masuk ke dalam mobil lain oleh sekelompok pelaku. Sejak saat itu, jejaknya menghilang.
Keluarga melaporkan kasus dugaan penculikan ke Polres Metro Jakarta Timur. Tim gabungan bersama Resmob Polda Metro Jaya langsung bergerak melakukan penyelidikan. Namun, harapan untuk menemukan Ilham dalam keadaan hidup sirna ketika beberapa hari kemudian, atau Kamis (21/8), jenazahnya ditemukan seorang warga di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Tubuhnya terikat di bagian tangan dan kaki, sementara mata serta mulutnya ditutup lakban.
Akhirnya, penelusuran polisi mengarah kepada empat orang pria berinisial AT, RS, RAH, dan RW. Tiga pelaku ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat, sedangkan RW dibekuk saat mencoba kabur melalui Bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT). “Empat pelaku yang sudah diamankan ini adalah yang menculik korban, bukan yang membunuh,” kata Kepala Subdirektorat Resmob Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marabessy, Jumat (22/8).
Dari hasil interogasi awal, para tersangka mengakui keterlibatannya dalam penculikan tersebut. Mereka mengakui membawa paksa korban dari supermarket di Pasar Rebo sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak lain yang diduga menjadi eksekutor. Hingga kini, polisi masih memburu pelaku utama pembunuhan Ilham sekaligus mengungkap motif di balik kejahatan keji tersebut.
Kabar yang beredar di media sosial menyebut otak kejahatan itu mengarah ke “orang dalam”. Dugaannya, ada pihak yang terindikasi melakukan kredit fiktif dengan nilai miliaran rupiah, konon mencapai Rp 12–13 miliar. Almarhum yang belum lama menjabat sebagai KCP BRI Cempaka Putih itu dikabarkan berhasil mengungkapkannya. Khawatir dilaporkan ke atasan, kemudian terjadilah tindak penculikan berujung pembunuhan tersebut.
Dugaan lain kemungkinan terkait urusan penagihan kredit atau sakit hati. Namun, kepastiannya tentu menunggu penjelasan resmi dari aparat yang berwenang dan menunggu otak atau aktor pembunuhan itu tertangkap. “Kami masih mendalami motif. Fokus utama saat ini adalah mengejar pelaku eksekusi pembunuhan,” ujar Ressa.
Direktur Utama (Dirut) Bank BRI Hery Gunardi menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya atas meninggalnya Ilham. “Karyawan kami diculik dari mobil, dibawa pergi, dan akhirnya ditemukan meninggal dunia. Kami menunggu hasil penyelidikan polisi, apakah ini terkait penagihan atau hal lain,” ujarnya di hadapan Komisi VI DPR RI.
Sementara itu, Ilham dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah. Beberapa rekan hingga tetangganya di kawasan Bogor telah memberikan kesaksian, demikian juga teman semasa kuliahnya di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Korban yang baru berusia 35 tahun itu dikabarkan meninggalkan seorang istri, Puspita Aulia, serta dua orang anak yang masih duduk di bangku kelas IV dan kelas II SD.
Melalui laman Instagram, pihak Fakultas Pertanian (Faperta) Unsoed pun turut menyampaikan duka atas meninggalnya Ilham. “Segenap keluarga alumni Fakultas Pertanian mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Mohamad Ilham Pradipta (Alumni Agribisnis 2006 Unsoed). Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman dan ketabahan. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.”
Istri korban, Puspita Aulia, masih tak percaya suami yang dikenal ramah dan baik hati bisa menjadi sasaran kejjahatan Kepada wartawan mengungkapkan bahwa sejauh ini keluarga masih diliputi tanda tanya besar. “Kenapa suami saya yang baik diperlakukan tidak baik?” katanya lirih dalam video yang beredar. Ia pun menaruh harapan agar semua pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman berat atas perbuatannya.
Jenazah Ilham telah dimakamkan pada Kamis (21/8) malam, seusai dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati. Sekitar pukul 21.24 WIB, jenazah tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Situgede, Kota Bogor, dan langsung disalatkan di masjid sekitar sebelum dikebumikan. Prosesi pemakaman berlangsung haru dengan dihadiri keluarga dan kerabat. Bersebelahan dengan makam kedua orang tuanya. (*)