Suhari, Pejuang Senja yang Menaklukkan Puluhan Kilometer dalam Rangka Hari Jadi Kota Gresik ke-538

oleh -1162 Dilihat
WhatsApp Image 2025 02 22 at 15.56.52
Suhari 65 tahun mengikuti gerak jalan Islamic Center Balongpanggang-Gelora Joko Samudro. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Langit siang membentang biru cerah ketika Suhari (65) berdiri tegap di garis start Islamic Center Balongpanggang, mengikuti kegiatan gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Gresik ke-538. Langkahnya pelan namun pasti. Matanya menatap jauh ke depan, seakan tak gentar dengan tantangan yang membentang di hadapannya.

Puluhan kilometer bukan jarak yang ramah bagi seorang pria seusianya, tetapi semangatnya justru membuncah. “Saya ingin membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap bergerak. Tantangan ini justru membuat saya semakin bersemangat,” ujar Suhari, warga Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, yang juga aktif di komunitas Balongtuwo, Sabtu (22/2).

Gerak jalan ini bukan sekadar parade langkah kaki, tetapi juga ujian ketahanan. Dengan rute yang membentang dari Islamic Center Balongpanggang hingga garis finis di Gelora Joko Samudro, perjalanan ini menuntut lebih dari sekadar stamina. Daya juang dan mental baja menjadi kunci utama.

kabarbaik lebaran

Suhari, dengan tubuh yang mungkin tak lagi setegap masa mudanya, justru menunjukkan energi yang menular. Tak ada keluhan, tak ada raut lelah yang ingin menyerah. Setiap langkahnya adalah pesan tersirat bagi generasi muda Gresik: semangat tak boleh pudar meski raga diuji.

“Anak-anak muda sekarang harus lebih banyak bergerak, lebih banyak menantang diri sendiri. Hidup ini bukan tentang seberapa cepat sampai, tapi tentang bagaimana kita menikmati setiap langkahnya,” katanya dengan senyum mengembang.

Di tengah lautan peserta yang didominasi anak muda, Suhari menjadi sosok yang menarik perhatian. Dia bukan hanya berjalan, tetapi mengajarkan arti kegigihan. Seperti pohon tua yang tetap tegak meski diterpa angin, ia melangkah dengan keyakinan penuh.

Saat sore menjelang, langit berubah jingga keemasan, menambah dramatis perjalanan panjang ini. Tubuhnya mungkin terasa berat, tetapi tekadnya tetap ringan. Dengan napas yang tertahan, ia bertekad kuat menuntaskan perjalanannya. Bukan sebagai yang tercepat, tetapi sebagai simbol keteguhan hati yang tak lapuk dimakan usia.

Suhari hari ini telah menorehkan jejaknya di lintasan panjang gerak jalan ini, meninggalkan pesan kuat bahwa semangat tak mengenal umur. Puluhan kilometer telah dia taklukkan, dan semangatnya telah ia wariskan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.