KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tengah merancang penerapan sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk membantu memaparkan hasil kinerja sebagai salah satu dasar atau indikator untuk menentukan penempatan posisi Aparatur Sipil Negara (ASN) di posisi yang tepat.
Rencana ini disampaikan dalam acara Kick Off penerapan manajemen talenta dan pembekalan peserta penilaian kompetensi ASN tahun 2025, yang digelar di Kantor Bupati Gresik pada Senin (28/7).
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Asluchul Alif, Sekda Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, serta 800 ASN peserta.
Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif mengungkapkan bahwa tahun depan, Bupati Gresik mengingkan semuanya sudah by sistem dengan memanfaatkan AI. “Tahun depan, Pak Bupati menginginkan nanti kita sudah by system semua, sudah pakai AI. Nanti AI kita tanya siapa yang terbaik untuk menduduki suatu posisi,” ucapnya.
Rencana tersebut dibenarkan oleh Bupati Fandi Akhmad Yani yang turut hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, AI nantinya bisa dipergunakan untuk membantu menampilkan nama-nama ASN yang relevan untuk menduduki posisi tertentu, berdasarkan rekam jejak dan perhatian konsep mereka terhadap suatu bidang kerja.
“Tahun depan kita sudah fokus pada pengembangan AI. Sudah tidak baca lagi. Sudah omong-omongan saja dengan AI. Siapa yang punya perhatian konsep terhadap suatu bidang, misalnya perikanan, nanti akan keluar nama-namanya,” ujarnya.
Selama ini, Bupati Gresik menyampaikan bahwa dirinya harus membaca langsung data riwayat pendidikan, kinerja, hingga rekam jejak pengabdian ASN dalam proses mutasi. Dengan teknologi AI, proses tersebut diharapkan menjadi lebih efisien dan objektif.
Ia juga mengingatkan agar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gresik bisa mengelola ASN secara profesional dan adil. “Tidak usah khawatir, tidak usah curiga, tidak perlu kenal Bupati atau Wabup. Fokus saja pada peningkatan diri. Nanti teknologi akan memotret bapak/ibu sekalian. Siapa yang rajin, siapa yang paham dengan bidang apa, itu akan muncul. Tinggal kita baca saja,” pesannya.
Sebagai bagian dari penguatan manajemen ASN, sebanyak 800 ASN di acara tersebut mendapatkan pembekalan terkait alur, tahapan, dan proses pelaksanaan penilaian kompetensi yang akan digelar pada Selasa (5/8) dan Kamis (7/8) di Kantor Regional II BKN Surabaya.
Sementara itu, sebanyak 30 pejabat pimpinan tinggi (JPT) seperti kepala OPD diwajibkan mengikuti asesmen di BKD Provinsi Jawa Timur pada 12–13 Agustus. Total peserta asesmen mencapai 830 ASN.
Bupati Gresik turut menegaskan komitmennya untuk menjaga profesionalitas birokrasi yang lebih transparan, objektif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.(*)