KabarBaik.co – Tragedi Subuh berdarah terjadi di Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Selasa (29/4), ternyata dilatari motif dendam pribadi. Pelaku sakit hati lantaran tanah pribadinya dijadikan jalan umum oleh korban yang menjabat sebagai ketua RT.
Warga berinisial STJ, 67 tahun, nekat menghabisi nyawa Ketua RT 05/02, Abdul Aziz 63 tahun, saat korban tengah khusyuk menunaikan salat Subuh di sebuah Musala Al-Manar dekat rumahnya.
Tak hanya itu, istri korban, Arik Wijayanti, 60 tahun, serta seorang tetangga bernama Cipto Rahayu 63 tahun, turut menjadi korban amukan pelaku dan mengalami luka bacok serius. Ketiganya saat itu tengah berada di dalam Musala Al-Manar.
Aksi keji ini diduga dilatarbelakangi dendam lama. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adji Sudarmono, pelaku marah karena merasa tanah miliknya dijadikan jalan lingkungan oleh korban tanpa izin.
“Motifnya itu karena tanah dia (pelaku, Red) dijadikan jalan desa oleh korban. Jadi motifnya dendam,” ungkap AKP Bayu, Selasa (29/4).
Lebih lanjut, Bayu menjelaskan bahwa serangan itu sebenarnya ditujukan hanya kepada Abdul Aziz. Namun, karena sang istri dan tetangga berusaha menolong, mereka pun turut menjadi sasaran.
“Sasaran awal hanya Ketua RT. Istrinya ikut terluka karena berusaha membantu, dan satu korban lagi masih kami dalami keterkaitannya,” tambahnya.
Pelaku kini telah diamankan di Mapolres Bojonegoro untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara dua korban luka dirawat intensif di RSUD Sosodoro Djatikusumo.
Petugas kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Mushola Al-Manar guna mengungkap lebih lanjut insiden tragis ini.(*)