KabarBaik.co – Pemkot Kediri menertibkan keberadaan tangga dari sebuah warung kopi di bawah Jembatan Lama Kota Kediri (Brug Over Den Brantas te Kediri). Tangga itu sebelumnya digunakan untuk mengirimkan makanan ke atas jembatan, yang viral karena pengunjung nongkrong sambil menikmati suasana di atas cagar budaya tingkat nasional tersebut.
Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), Imam Mubarok atau akrab disapa Gus Barok, menyebut penertiban ini dilakukan usai dirinya melaporkan temuan tersebut melalui layanan Lapor Mbak Wali 112.
“Jembatan Lama tidak diperuntukkan untuk kegiatan seperti itu. Risiko paling besar adalah kebakaran. Puntung rokok bisa saja jatuh dan membakar bagian jembatan yang berbahan kayu. Ini sangat berbahaya bagi kelestarian,” jelas Imam, Rabu (3/9).
Imam menegaskan bahwa Jembatan Brug Over Den Brantas te Kediri merupakan satu-satunya cagar budaya tingkat nasional di Kota Kediri sebelum kemudian menyusul Gereja Pohsarang yang ditetapkan pada 14 Agustus 2024.
Selain potensi kebakaran, Imam juga menyoroti minimnya pengawasan di kawasan jembatan. Hingga kini, kata dia, belum tersedia CCTV maupun sistem peringatan audio untuk mencegah aktivitas berisiko, seperti pesta miras, merokok, maupun nongkrong bebas di malam hari.
“Pemerintah harus hadir. CCTV itu penting untuk memantau dan memberi peringatan langsung. Juga perlu papan informasi yang jelas, agar masyarakat tahu bahwa ini adalah cagar budaya tingkat nasional,” tambahnya.
Sebagai alternatif pemanfaatan, Imam menyarankan jembatan difungsikan sebagai jalur pedestrian atau ruang publik terbatas, bukan untuk berjualan. Ia mencontohkan pengelolaan kawasan Kota Lama Semarang yang pernah kehilangan aset berharga akibat kebakaran bangunan cagar budaya.
“Kalau dibiarkan tanpa pengawasan, kita khawatir sejarah bisa hilang karena kelalaian,” pungkasnya. (*)






