Tempuh Jalur Darat, Tekad Kuat Pemandi Jenazah Asal Gresik Tunaikan Ibadah Haji

Editor: Andika DP
oleh -354 Dilihat
Muhbitin, Ainur Rifqi, dan Aminudin mengabadikan momen selama perjalanan menuju Tanah Suci. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Bisa menunaikan ibadah haji adalah impian bagi umat Islam. Tidak terkecuali bagi Muhbitin, seorang yang berprofesi sebagai pemandi jenazah asal Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Demi bisa haji di tanah suci Mekkah, Muhbitin bersama dua temannya  Ainur Rifqi dan Aminudin memilih aksi petualangan yang terbilang menantang. Selama kurang lebih dua minggu, mereka menempuh perjalanan darat ribuan kilometer melintasi beberapa negara.

Tentu saja, sebelum melakukan perjalanan panjang itu, mereka terlebih dahulu mengurus sejumlah dokumen yang dibutuhkan agar bisa sampai ke Mekkah. Menunaikan rukun Islam yang kelima. Dokumen itu seperti paspor, visa dan lain sebagainya.

Baca juga:  Terdengar Teriakan, Nelayan Bawean Gresik Tewas Tersengat Listrik saat Perbaiki Keramba

Perjuangan mereka pun berbuah manis. Saat ini, Muhbitin dan kedua temannya sudah berada di Mekkah, Arab Saudi. Bukan sebuah perjalanan yang gampang. Menguras waktu, tenaga hingga biaya.

“Loncat-loncat dari satu negara ke negara lain. Melintasi negara-negara yang satu arah dengan Mekkah, seperti Malaysia, Thailand, Nepal, Qatar, Yordania hingga sampai di Arab Saudi,” kata Muhbitin kepada awak media, Rabu (8/5).

Muhbitin bercerita, mereka memulai perjalanan sejak pertengahan April. Tiba di Mekkah awal Mei lalu. Butuh perjuangan untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci. Bergonta-ganti moda transportasi. Kereta, angkot, bus dan lainnya.

Baca juga:  Patroli Laut Gabungan di Perairan Gresik

“Pertengahan bulan April kami berangkat, alhamdulillah awal Mei sudah sampai di Mekkah. Kemudian di Mekkah tinggal di rumah orang Saudi,” terangnya.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandi jenazah di kampungnya ini mengungkapkan, dengan menempuh jalur darat biaya yang dibutuhkan untuk ibadah haji tentu saja lebih ekonomis. Lebih murah dan tidak perlu antre bertahun-tahun karena kuota haji setiap negara terbatas.

Baca juga:  Puluhan Stan Pasar Baru 2 Gresik Terbakar

“Kalau untuk perjalanannya saja Rp 30 juta untuk tiga orang lebih dari cukup mas. Kalau biaya hidup di Saudi sampai nunggu musim haji belum tahu,” beber dia. Musim haji akan berlangsung bulan Juni 2024, bertepatan dengan Dzulhijjah 1445 Hijriah.

Kini Muhbitin bersama dua rekannya telah berada di Mekkah. Mereka tengah menjalankan ibadah umrah sebelum memasuki musim ibadah haji. “Ambil Haji Tamattu kan harus umrah dulu,” tandasnya memungkasi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.