KabarBaik.co – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Luluk Alifah, mengungkapkan bahwa volume timbulan sampah di wilayahnya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kondisi ini dinilai menjadi tantangan serius dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berbasis lingkungan hidup berkelanjutan.
Berdasarkan data DLH, dalam empat tahun terakhir grafik timbulan sampah terus meningkat. Pada 2020 lalu tercatat lebih dari 3.320 meter kubik (m³) sampah per hari. Angka tersebut naik menjadi lebih dari 3.350 m³/hari pada 2021 dan hampir menyentuh 3.380 m³/hari pada 2022. Tren kenaikan berlanjut hingga 2024 dengan timbulan sampah harian mencapai lebih dari 3.400 m³.
“Timbulan sampah yang terus meningkat ini berasal dari berbagai sumber, seperti rumah tangga, aktivitas komersial, fasilitas umum, hingga industri,” ujar Luluk, Kamis (10/7).
Menurut Luluk, permasalahan persampahan di Kabupaten Bojonegoro masih cukup kompleks. Di antaranya adalah belum adanya sistem pemilahan sampah dari sumbernya, masih maraknya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar, hingga kebiasaan membuang sampah di bantaran sungai yang masih terjadi.
Meski demikian, DLH Bojonegoro telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mendukung pembangunan ramah lingkungan. Upaya tersebut mencakup penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), inventarisasi gas rumah kaca, pengembangan sekolah Adiwiyata, pembinaan desa/kelurahan Proklim dan Berseri, serta pengelolaan sampah berbasis TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
“Kami terus mendorong berbagai pihak untuk ikut terlibat dalam pengelolaan lingkungan, karena ini menjadi tanggung jawab bersama,” tegasnya. (*)
