KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menerjunkan tim untuk memeriksa semburan air bercampur gas di bawah pohon klampis di Dusun Turasan, Desa Sumberwangi, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Petugas dari DLH didampingi perangkat desa setempat meninjau langsung ke lokasi melakukan verifikasi lapangan dan memeriksa kandungan yang ada dalam air tersebut.
Kepala DLH Kabupaten Bojonegoro, Luluk Alifah mengungkapkan, berdasarkan keterangan pemilik lahan, fenomena gelembung air tersebut sebenarnya bukan hal baru. “Pemilik lahan mengaku sudah melihat kejadian serupa sejak tiga tahun terakhir, terutama saat hujan atau ketika lahan tergenang air,” ujar Luluk, Kamis (20/3).
Menurut Luluk, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas, tim DLH mendapati gelembung air muncul di sekitar akar pohon klampis dengan radius sekitar 50 cm. “Selain itu, di lokasi tidak tercium bau belerang atau amonia yang biasanya menjadi indikasi adanya gas berbahaya,” jelas Luluk.
Luluk menyatakan, tanaman dan pohon di sekitar lokasi tetap tumbuh normal, tanpa tanda-tanda layu atau mati. Begitu pula volume air di sekitar gelembung juga tidak mengalami perubahan signifikan. “Hasil uji kualitas air menunjukkan parameter masih dalam batas normal sesuai PP 22 Tahun 2021 tentang baku mutu air permukaan, dengan pH 7,67, suhu 30,6°C, dan dissolved oxygen atau kadar oksigen terlarut (DO) 4,33 mg/l,” bebernya.
Meski demikian, hingga saat ini DLH Bojonegoro masih melakukan kajian lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti munculnya gelembung air ini. Meskipun tidak ditemukan indikasi bahaya, DLH Bojonegoro merekomendasikan pemantauan rutin terhadap fenomena ini. “Kita meminta kepada pihak Pemerintah desa juga untuk terus mengawasi perkembangan kondisi di lapangan (lokasi gelembung air),” pungkasnya. (*)