KabarBaik.co – Setelah kekalahan mengejutkan 0-1 dari Jordania pada laga pertama Turnamen Mandiri U-20 Challenge Series 2025, pelatih Timnas U-20 Indonesia Indra Sjafri, memberikan jaminan bahwa Garuda Nusantara akan tampil lebih baik saat menghadapi Syria pada pertandingan kedua yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (27/1) hari ini.
Indra menegaskan bahwa timnya telah melakukan persiapan matang dan siap melakukan rotasi pemain untuk meraih hasil positif.
Indra mengungkapkan bahwa meski timnas Indonesia harus menelan kekalahan dalam pertandingan perdana, seluruh pemain berada dalam kondisi fisik yang bagus. Untuk pertandingan melawan Syria, dia berencana melakukan perubahan komposisi pemain.
Beberapa pemain baru, seperti Alfharezi Buffon (Borneo FC) dan Mufli Hidayat (PSM Makassar), yang baru saja bergabung setelah membela klubnya di Liga 1, akan diberi kesempatan tampil.
Dalam latihan ringan yang dilaksanakan pada Minggu sore di Lapangan Thor Surabaya, Donny Tri Pamungkas dan kawan-kawan menjalani sesi pemulihan fisik melalui latihan lari kecil.
Selain itu, pelatih juga menginstruksikan para pemain untuk mematangkan pemahaman taktik, terutama dalam menghadapi set-piece, baik saat bertahan maupun menyerang. Latihan tersebut diharapkan dapat mengembalikan stamina dan kesiapan mental tim.
Indra Sjafri menambahkan bahwa rotasi pemain akan menjadi kunci dalam meningkatkan kekuatan tim. Selain Buffon dan Mufli, pemain seperti Zidane, Arkhan Kaka, dan Jens Raven juga berpotensi turun untuk memberikan dimensi baru dalam permainan Indonesia.
Pelatih yang terkenal dengan pendekatan taktik cermat ini percaya bahwa dengan perubahan tersebut, Timnas U-20 Indonesia akan lebih padu dan tampil lebih baik daripada saat menghadapi Jordania.
“Kami akan mencoba beberapa pemain baru, seperti Buffon, Mufli, Zidane, Kaka, dan Jens. Saya yakin dengan perubahan ini, tim akan tampil lebih baik. Kami tidak akan mengeluarkan 100 persen kekuatan kami, karena ini adalah uji coba dan kami juga harus berhati-hati agar tim lawan tidak dapat mempelajari kelemahan kami,” ujarnya.
Tantangan besar datang dari Timnas Syria U-20, yang menurut Indra memiliki permainan yang rapih dan solid. Pelatih Indonesia menyebutkan bahwa Syria sempat menunjukkan kualitasnya dengan bermain imbang melawan Uzbekistan, calon lawan Indonesia di Piala Asia U-20 mendatang.
Oleh karena itu, meski timnas Indonesia memiliki beberapa pemain baru yang bergabung, mereka harus tetap waspada dengan kekuatan tim lawan.
Indra juga menegaskan bahwa pertandingan melawan Syria ini akan menjadi ajang evaluasi penting bagi timnas Indonesia. Meskipun hasil akhir tetap menjadi prioritas, pelatih asal Sumatera Barat ini ingin melihat bagaimana anak-anak asuhnya beradaptasi dengan taktik yang lebih variatif dan intensitas permainan yang lebih tinggi. Rotasi pemain yang dilakukan diharapkan dapat mengasah kualitas dan kedalaman skuad.
“Dalam turnamen ini, kami tidak akan mengerahkan seluruh kekuatan karena kami ingin menjaga strategi dan tidak memberikan informasi lebih kepada lawan yang akan kami hadapi di Piala Asia nanti. Jadi, kami berharap tim bisa menunjukkan peningkatan, meski kami tidak bermain dengan kekuatan penuh,” tambahnya.
Dengan sejumlah perubahan yang dilakukan dan datangnya pemain-pemain kunci, Indonesia berharap dapat memperbaiki penampilan mereka setelah hasil kurang memuaskan melawan Jordania.
Sebagai tim yang tengah membangun kekuatan jelang Piala Asia U-20, pertandingan melawan Syria ini akan menjadi ujian yang sangat penting bagi Garuda Nusantara. (*)
