Tragis! Mahasiswa Unesa Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar, Diduga Alami Depresi

oleh -1306 Dilihat
gantung diri
Evakuasi jenazah mahasiswa yang ditemukan gantung diri. (Ist)

KabarBaik.co – Warga Perumahan Surya Residence, Desa Damarsi, Kecamatan Buduran, digegerkan dengan penemuan seorang pemuda dalam kondisi tergantung di dalam kamar rumahnya, Rabu (9/4) malam. Korban diketahui bernama Mikhael Ekklesia Krisnanda, 23 tahun, seorang mahasiswa aktif di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh adik kandung korban, Darrel Dana Dyaksa Krisnanda, 19 tahun, saat pulang ke rumah sekitar pukul 18.05 WIB.

“Waktu saya pulang, lampu rumah masih gelap. Saya curiga, lalu saya lihat dari celah jendela, ternyata kakak saya sudah tergantung di dalam kamar,” tutur Darrel.

Sontak, Darrel langsung meminta pertolongan kepada tetangga depan rumah, Pak Santo. Keduanya lalu memastikan kondisi korban dari dekat dan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan Bhabinkamtibmas setempat. Beberapa warga pun berdatangan membantu sebelum petugas datang.

Kapolsek Buduran Kompol Subadri membenarkan adanya kejadian gantung diri tersebut. “Kami menerima laporan warga sekitar pukul 18.15 WIB. Petugas segera menuju lokasi bersama Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Sidoarjo untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (10/4).

Hasil olah TKP menunjukkan korban menggantung menggunakan tali warna coklat yang diikatkan pada atap kamar. Di samping korban ditemukan sebuah lemari plastik yang diduga sebagai pijakan terakhir sebelum menggantung diri. Di atas tempat tidur juga ditemukan HP milik korban, cas, dan kunci kamar. Identitas lengkap korban termasuk KTP, SIM, serta kartu mahasiswa UNESA turut diamankan sebagai barang bukti.

Kompol Subadri menambahkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Diduga kuat korban melakukan aksi gantung diri karena alasan pribadi. Namun kami masih mendalami motifnya, termasuk kemungkinan adanya tekanan mental atau persoalan pribadi,” jelasnya.

Ahmad, 47, salah satu warga sekitar mengaku kaget dengan kejadian ini. “Anaknya kelihatan pendiam, tapi sopan kalau ketemu. Kami semua tidak menyangka bisa berakhir seperti ini. Semoga keluarga diberi ketabahan,” ucapnya.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sidoarjo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.