kabarbaik.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak empat kecamatan dilanda banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Gresik pada Senin malam (5/2/2024).
Plt Kepala BPBD Gresik Suyono mengatakan, empat kecamatan yang dilanda banjir yakni Balongpanggang, Menganti, Cerme dan Driyorejo. Ketinggian air bervariasi hingga mencapai 60 centimeter.
“Penyebab banjir karena hujan lebat dengan durasi yang cukup lama. Hingga pukul 16.00 banjir menggenangi Desa Gempolkurung, Kecamatan Menganti. Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo. Desa Pandu, Kecamatan Cerme. Dan Desa Wotansari, Kecamatan Balongpanggang,” beber Suyono, Selasa (6/2/2024).
Pihaknya merinci, adapun dampak banjir Desa Gempolkurung yakni Jalan Poros Desa tergenang 20-50 centimeter sepanjang 300 meter. Jalan Lingkungan tergenang 20-60 centimeter sepanjang 600 meter. 51 rumah tergenang dengan total 183 jiwa, tinggi genangan 10-20 centimeter.
“Jumlah pengungsi 3 orang dari satu keluarga. Lokasi pengungsian di Kantor Desa Gempol Kurung. Akan tetapi, tinggi genangan ada penurunan,” tandas Suyono.
Sementara di Desa Pandu banjir sudah merendam tambak seluas 3,5 hektar.
Di Desa Sumput, banjir merendam Jalan Sumput-Semambung dengan ketinggian ari 10 – 30 centimeter. “Genangan di Perumahan Sumput Asri RW 6,7,8. Genangan di sekolah dan pasar surut,” tukasnya.
Terakhir, banjir akibat luapan Sungai Kali Lamong sudah mulai masuk permukiman warga di Desa Wotansari.
Ketinggian air mencapai 10-30 centimeter. Merendam jalan poros desa sepanjang 500 meter, jalan lingkungan 1.325 meter, rumah warga sekitar 276 unit dan area pertanian berupa 35 hektar sawah dan 12 hektar tegalan.
“Terkait banjir tersebut, 2 unit mobil pompa air kapasitas 500l/detik dari BBWS Brantas dan Dinas PUTR siaga di Perumahan Sumput Asri. Serta terus koordinasi dengan Forkopimcam Menganti, Driyorejo dan Cerme, Balongpanggang,” tutupnya.