kabarbaik.co – Aksi demonstrasi yang digelar oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (31/1/2024) berakhir ricuh.
Massa yang terdiri dari para kepala desa dan perangkat desa itu sempat melakukan blokade jalan tol, membakar spanduk, dan melempar batu ke arah petugas kepolisian.
Bahkan, massa membakar gerbang gedung DPR RI. Video aksi pembakaran ini sempat viral di sejumlah platform media sosial.
Aksi demonstrasi tersebut digelar untuk menuntut pengesahan revisi Undang-Undang Desa (UU Desa).
Revisi UU Desa tersebut sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan para kepala desa dan perangkat desa.
“Revisi UU Desa ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa. Kami berharap DPR segera mengesahkan revisi UU Desa ini,” kata para demonstran.
Aksi demonstrasi tersebut awalnya berjalan tertib. Namun, massa mulai menjadi ricuh ketika polisi berusaha membubarkan mereka. Massa kemudian memblokade ruas Jalan Tol Dalam Kota, tepatnya di depan Gedung DPR.
Massa juga membakar spanduk dan melempar batu ke arah petugas kepolisian. Polisi kemudian menggunakan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan massa.
Dalam aksi tersebut, setidaknya 25 orang diamankan oleh polisi. Mereka kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.
Kejadian ini menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI. Polisi mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan tersebut.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, kemudian menemui perwakilan Apdesi untuk membahas tuntutan mereka.
Aksi demonstrasi Apdesi ini merupakan yang kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir. Aksi demonstrasi serupa juga digelar pada bulan Desember 2023 lalu.(*)