Wabah PMK Mulai Menyebar di Kota Batu, Ini Jumlah Korban dan Penanganan dari Pemkot

oleh -280 Dilihat
IMG 20250102 WA0022

KabarBaik.co – Pemerintah Kota Batu berupaya keras mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi menjalarnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Sebab, wabah tersebut tengah terdeteksi di wilayah Kota Batu.

Dari catatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Batu, per 30 Desember 2024 tercatat tiga kasus PMK yang ditemukan pada ternak sapi di wilayah Pendem dan Pesanggrahan.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan sekda terkait persoalan tersebut. Dia meminta agar penanganan kasus wabah pada ternak diselesaikan dengan signifikan. “Kota Batu adalah salah satu kota penghasil susu sapi dan peternakannya cukup tinggi. Maka kami akan coba dengan BTT supaya kami bisa mendatangkan vaksin,” tegas Aries, Kamis (2/1).

Aries menyebut anggaran untuk menangani kasus tersebut akan dilakukan dengan pendampingan dari Kejaksaan Negeri (Kajari) Batu. Tujuannya untuk memastikan penggunaan anggaran BTT sesuai regulasi. “Merebaknya wabah PMK pada hewan ternak tidak boleh dibiarkan lama, harus cepat ditangani agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” tegasnya.

Menurutnya, penggunaan BTT menjadi pilihan karena dari pemerintah pusat, Pemprov Jatim, maupun Kota Batu tidak menganggarkan alokasi vaksin PMK pada 2025.

Kepala Distan-KP Kota Batu, Heru Yulianto mengatakan, sesuai instruksi Pj Wali Kota Batu, maka penanganan PMK akan segera dibahas dalam rapat internal. “Populasi ternak berkuku belah di Kota Batu cukup besar. Berdasarkan data terdapat 2.535 ekor sapi potong, 8.535 sapi perah, 8.832 kambing, 7.190 domba, dan 190 babi. Seluruhnya berpotensi terpapar PMK jika tidak ditangani dengan baik,” urainya.

Menurut Heru, kasus PMK yang terdeteksi saat ini sebagian besar menyerang ternak sapi yang belum pernah divaksin. Termasuk yang baru lahir. Selain itu, lalu lintas hewan ternak dari luar daerah juga menjadi salah satu faktor risiko penyebaran. Contohnya di daerah Pendem, Kota Batu. Di tempat itu hewan ternak berupa sapi didatangkan dari Pujon, Kabupaten Malang, yang kondisinya sudah mati.

“Saat ini tercatat 3 kasus hewan ternak terjangkit PMK. Dan penyebaran PMK ini sangat cepat bahkan melalui udara. Maka, pembatasan lalu lintas hewan ternak juga menjadi opsi yang tengah dipertimbangkan,” tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.