KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Pemkab serta Hari Jadi Kota Gresik ke-538 pada Rabu (26/2).
Upacara yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Gresik ini dipimpin langsung Wabup Asluchul Alif dan diikuti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman beserta jajaran, Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai dari berbagai instansi, serta perwakilan kecamatan dan sekolah, termasuk SMPN 1 Gresik dan SMP Mambaul Ulum.
Dalam suasana khidmat, para peserta upacara mengenakan pakaian tradisional khas Gresik. Para pria tampil dengan baju putih dan sarung yang diikat di paha, sementara perempuan mengenakan kebaya.
Identitas budaya ini sejalan dengan tema peringatan tahun ini: “Semangat Bersinergi Meningkatkan Produktivitas, Infrastruktur, dan Pelayanan Masyarakat.”
Dalam pidatonya, Wabup Gresik Asluchul Alif, menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam membangun Gresik. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, dari ujung selatan hingga utara, untuk bersatu dalam meningkatkan pembangunan daerah.
“Kita harus membangun semangat gotong royong untuk menciptakan Gresik lebih maju dan sejahtera. Efisiensi anggaran harus menjadi prioritas tanpa mengorbankan kualitas pelayanan masyarakat,” tegasnya.
Peringatan ini juga menjadi momentum untuk mengenang sejarah panjang Gresik sebagai kota bandar yang telah berkembang sejak abad ke-11. Sebagai pusat perdagangan, Gresik menjadi jujukan banyak masyarakat dari berbagai daerah sebagai pusat perdagangan.
Sosok-sosok berpengaruh seperti Syekh Maulana Malik Ibrahim, Siti Fatimah binti Maimun, dan Sunan Giri pun kembali dikenang atas peran mereka dalam perkembangan peradaban dan penyebaran Islam di Gresik.
Tak hanya itu, kisah Joko Samudro yang melegenda turut menjadi refleksi bagi masyarakat akan nilai-nilai keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam kesempatan tersebut, Asluchul Alif juga menyoroti visi pembangunan Gresik dalam lima tahun ke depan. Fokus utama Pemkab Gresik adalah meningkatkan infrastruktur dan melakukan efesiensi anggaran dengan memotong hal-hal yang bersifat pemborosan dan tidak efesien kepada kepentingan masyarakat.
“Kami optimistis dengan kerja sama dan sinergi semua pihak, pembangunan infrastruktur dapat berjalan lebih efektif, dengan efesiensi anggaran tanpa mengurangi sedikitpun kualitas pelayanan publik,” katanya.
Semangat kolaborasi ini menjadi kunci dalam mewujudkan Gresik yang lebih maju, sejahtera, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai sejarah yang telah mengakar sejak berabad-abad lalu. (*)