KabarBaik.co — Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, resmi membuka kegiatan Kick Off Kampanye TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh Tuberkulosis) 2025 yang digelar di area Car Free Day (CFD) Jalan Tunjungan, Surabaya, Minggu (9/11).
Acara tersebut menandai dimulainya gerakan masif eliminasi dan pencegahan tuberkulosis di Jawa Timur, dengan melibatkan lintas sektor—mulai pemerintah daerah, tenaga kesehatan, komunitas, hingga masyarakat luas.
Dalam sambutannya, Emil menegaskan komitmen Pemprov Jatim untuk mempercepat upaya eliminasi TBC melalui langkah promotif, preventif, dan deteksi dini.
“TBC adalah penyakit dengan angka kematian yang masih lebih tinggi dibanding Covid-19. Namun TBC bisa disembuhkan, asalkan ditemukan sedini mungkin dan diobati sampai tuntas melalui kampanye TOSS TBC,” ujarnya dikutip dalam pernyataan tertulisnya, Senin (10/11).
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli kesehatan dan tidak ragu melakukan pemeriksaan mandiri.
“Kami ingin masyarakat lebih sadar, berani memeriksakan diri, dan aktif mengikuti pemeriksaan TOSS TBC,” tambahnya.
Emil turut menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, tenaga kesehatan, kader, komunitas, serta berbagai organisasi masyarakat yang konsisten memperkuat penanggulangan TBC di daerah.
“Dengan dukungan semua pihak dan berbagai program yang berjalan, kami optimistis Jawa Timur bisa bebas TBC,” tuturnya.
Pada momen tersebut, Emil juga mengajak masyarakat untuk bergerak bersama mencegah penularan, menjaga kesehatan, serta memastikan pasien TBC mendapatkan pengobatan hingga sembuh.
“Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan organisasi masyarakat merupakan kunci percepatan eliminasi TBC di Jawa Timur,” tegasnya.
Tidak hanya membuka acara, Emil turut mengikuti skrining TBC menggunakan aplikasi E-TIBI+, sebuah inovasi Dinas Kesehatan Jawa Timur yang memudahkan masyarakat melakukan skrining mandiri (self-assessment). Aplikasi ini juga dilengkapi fitur lapor mandiri untuk percepatan penemuan kasus. Bila hasil skrining menunjukkan kriteria terduga TBC, aplikasi akan mengarahkan pengguna untuk melanjutkan diagnostik dan pengobatan di fasilitas kesehatan terdekat.
Dalam kegiatannya, Emil sempat berdialog dengan salah satu pengunjung CFD, Arip, yang tertarik mengikuti kampanye TOSS TBC karena adanya layanan cek kesehatan gratis.
Emil kembali menegaskan bahwa pemeriksaan dini merupakan langkah kunci penanganan TBC. “Semakin cepat ditemukan, semakin cepat bisa disembuhkan,” ujarnya.
Antusiasme warga terlihat jelas sejak pagi. Area panggung dan tenda pelayanan kesehatan dipadati pengunjung yang memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis, skrining TBC menggunakan E-TIBI+, hingga konsultasi medis dengan dokter spesialis paru dan penyakit dalam.
Pada kesempatan tersebut, Emil juga menyerahkan sertifikat kepada lima penyintas TBC yang telah menyelesaikan pengobatan. Mereka berasal dari wilayah Puskesmas Ketabang, Peneleh, dan Kedungdoro, Surabaya.
