KabarBaik.co – BMKG Juanda mengingatkan masyarakat Surabaya dan Sidoarjo agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi hingga 5 November 2025.
Cuaca ekstrem ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Prakirawan BMKG Juanda Swasti Ayudia menjelaskan bahwa saat ini sebagian wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya dan Sidoarjo, tengah memasuki masa pancaroba.
Sementara di beberapa daerah lainnya sudah mulai memasuki awal musim hujan. Kondisi peralihan musim ini menjadi pemicu meningkatnya potensi terbentuknya awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan deras disertai petir dan angin kencang.
“Dalam sepekan ke depan, kami memprakirakan akan terjadi peningkatan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk Surabaya dan Sidoarjo. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi wilayah Jawa Timur,” Ujar Swasti Selasa (4/11).
Selain itu, lanjutnya, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut memperkuat proses pertumbuhan awan-awan konvektif. Kondisi ini menyebabkan intensitas hujan berpotensi meningkat dalam beberapa hari ke depan.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan perubahan cuaca mendadak, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan pohon tumbang, jalan licin, dan genangan air yang dapat mengganggu mobilitas.
“Bagi wilayah dengan topografi curam atau bergunung, diharapkan lebih waspada terhadap risiko tanah longsor dan banjir bandang. Begitu juga bagi masyarakat perkotaan seperti di Surabaya dan Sidoarjo, diharapkan tetap siaga menghadapi potensi genangan dan banjir akibat intensitas hujan tinggi,” tambahnya.
Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk selalu berkoordinasi dengan aparat setempat, menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi bencana, serta menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitar. (*)








