KabarBaik.co – Polres Trenggalek bekerja sama dengan berbagai pihak terkait melakukan pemetaan pohon yang dianggap rapuh dan rentan tumbang di sepanjang jalur utama Panggul hingga perbatasan Kabupaten Pacitan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi bahaya bagi pengguna jalan dan masyarakat, terutama saat musim hujan yang mulai intensif.
Kapolsek Panggul AKP Andi Salbi, menjelaskan bahwa pemetaan ini melibatkan berbagai instansi seperti TNI, BPBD, Trantibum, LMDH, serta sejumlah relawan. “Iya benar. Hari ini kami bersama tim gabungan melakukan pengecekan terhadap pohon yang sudah rapuh dan cabangnya melintang ke jalan, karena kondisi ini bisa berbahaya bagi pengendara yang melintas,” jelasnya, Selasa (29/10).
Menurut AKP Andi, kegiatan ini merupakan langkah antisipasi menghadapi bencana hidrometeorologi di wilayah Kecamatan Panggul, yang belakangan sering dilanda hujan deras hingga menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa lokasi. “Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama agar tidak ada korban. Salah satunya adalah pohon yang sudah rapuh karena faktor usia,” tambahnya.
Lebih lanjut, AKP Andi menekankan bahwa pemetaan ini juga merupakan persiapan menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025, saat jumlah pengguna jalan diperkirakan meningkat signifikan. Jalur Panggul sendiri adalah akses utama yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Pacitan serta menuju berbagai destinasi wisata di daerah tersebut.
Hasil pemetaan menunjukkan sedikitnya 33 pohon yang dianggap rawan tumbang, terdiri dari jenis Akasia sebanyak 26 pohon, Johar 4 pohon, serta Mahoni, Mindi, dan Asem masing-masing satu pohon. “Tindak lanjut dari pemetaan ini akan kami koordinasikan dengan instansi terkait untuk menentukan apakah perlu dipangkas atau dipotong,” pungkasnya. (*)