Waspada Virus HMPV, BBKK Surabaya Perketat Pengawasan di Bandara Juanda

oleh -283 Dilihat
bandara juanda
Thermal Scanner yang terpasang di Bandara Internasional Juanda di pintu kedatangan dari luar negeri. (Yudha)

KabarBaik.co – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) mulai menjadi perhatian publik setelah kasusnya merebak di Tiongkok. Meski bukan virus mematikan, HMPV tetap menimbulkan kewaspadaan, terutama bagi kelompok rentan. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa virus ini memiliki gejala mirip flu biasa, namun bisa berdampak serius pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Menanggapi ancaman tersebut, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya meningkatkan pengawasan di Bandara Internasional Juanda. Sebagai salah satu pintu masuk utama ke Indonesia, Bandara Juanda kini menjadi fokus pengawasan terhadap Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang berpotensi membawa virus tersebut.

Kepala BBKK Surabaya, dr. Rosidi Ruslan, mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan di Terminal 2 Bandara Juanda telah diperketat.

“Selama ini kami sudah rutin melakukan pengawasan terhadap penyakit menular, namun terkait HMPV, kami intensifkan pemeriksaan sesuai instruksi Kementerian Kesehatan. Petugas dibekali informasi terkini untuk melakukan screening penumpang yang menunjukkan gejala flu atau memiliki suhu tubuh di atas 38°C,” kata dr. Rosidi, Kamis (9/1).

BBKK Surabaya menggunakan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang. Selain itu, aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP) juga dimanfaatkan untuk memantau kondisi kesehatan PPLN secara elektronik. Alat pemindai barcode SSHP ditempatkan di dekat thermal scanner untuk memudahkan proses pengawasan.

Hingga saat ini, BBKK Surabaya belum menemukan kasus HMPV yang masuk melalui Bandara Juanda. Meski demikian, pengawasan intensif tetap dilakukan sebagai langkah antisipasi.

“Petugas kami telah siap dengan alat pemindai barcode SSHP di dekat thermal scanner. Kami terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pengawasan,” tambahnya.

HMPV sendiri adalah virus RNA yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hingga pneumonia. Penularan virus ini terjadi melalui kontak langsung, droplet, atau permukaan yang terkontaminasi. Virus ini cenderung tidak berbahaya bagi individu dengan sistem imun yang baik.

Menurut dr. Rosidi, penting bagi masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari risiko infeksi HMPV. Ia menekankan pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan utama.

“PHBS adalah kunci utama untuk melawan HMPV. Cuci tangan, gunakan masker, hindari kerumunan, dan tetap sehat melalui pola makan yang baik, cukup istirahat, serta olahraga rutin,” jelasnya.

Selain itu, dr. Rosidi juga mengimbau pelaku perjalanan yang mengalami gejala flu untuk segera mengakses layanan kesehatan. “Jika ada yang merasa gejala flu atau membutuhkan bantuan kesehatan, segera akses layanan BBKK terdekat atau fasilitas kesehatan lainnya,” imbuhnya.

Dengan upaya pengawasan yang intensif dan penerapan PHBS, BBKK Surabaya optimistis dapat mencegah penyebaran HMPV di Indonesia. dr. Rosidi berharap masyarakat tetap waspada namun tidak panik, serta bekerja sama dalam menjaga kesehatan bersama. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.