KabarBaik.co – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan sesar aktif yang membentang di wilayah Kecamatan Lekok dan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Temuan tersebut berpotensi terjadinya gempa bumi di kawasan pesisir Pasuruan.
Menurut Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes, Suwarto, informasi mengenai temuan potensi gempa tersebut sudah lama diumumkan kepada public. “Ini sebenarnya sudah disampaikan dari tahun 2017,” ungkap Suwarto saat dikonfirmasi, Senin (26/8).
Sesar Pasuruan melintasi Kecamatan Lekok dan Nguling dengan panjang sekitar 18 kilometer dan arah barat-timur. Patahan ini menunjukkan pergerakan sesar turun (normal) dengan kecepatan sekitar 0,2 mm per tahun.
“Studi paleoseismologi yang dilakukan oleh Marliyani dan timnya pada tahun 2015 juga menunjukkan adanya aktivitas pergerakan pada sesar ini,” ujar Suwarto.
Skenario peta guncangan yang dihasilkan dari sumber gempa bumi Sesar Pasuruan memperkirakan bahwa gempa dengan magnitudo maksimum 6,0 M dapat menghasilkan intensitas guncangan maksimum VI MMI.
Getaran dengan intensitas ini dirasakan oleh semua penduduk, menyebabkan kebanyakan orang terkejut dan lari keluar rumah, serta berpotensi menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan.
Menanggapi potensi gempa ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Terutama warga Kecamatan Lekok dan Nguling.
”Meskipun ada potensi gempa, masyarakat kami himbau agar tidak panik. BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut,” kata Sugeng.
BPBD Kabupaten Pasuruan juga telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan Masyarakat. Seperti sosialisasi tanda-tanda gempa dan prosedur evakuasi yang aman, serta simulasi evakuasi secara berkala. Sugeng juga menekankan pentingnya tidak menyebarkan informasi yang tidak benar.
“Ikuti arahan dari pemerintah daerah dan petugas terkait untuk keselamatan bersama,” pesan Sugeng. (*)