KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,020 Triliun di tahun 2025.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jember, Harry Agus Triono, Kamis (2/1).
Harry menjelaskan, target PAD tersebut bisa terwujud jika ada optimalisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Itu menjadi salah satu cara agar bisa mewujudkan target PAD, perlu mengoptimalkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) harus ditingkatkan lagi, dengan komunikasi bersama teman-teman di desa,” kata Harry.
Selain PBB, Harry juga mengatakan, Pemkab Jember telah memiliki target baru untuk pajak.
“Seperti kafe dan restoran. Karena di ruas jalan sudah tumbuh kafe dan restoran baru. Nanti akan kami data sesuai dengan perizinannya. Kalau sudah ada Nomor Pokok Wajib Daerah akan kami kenakan pajaknya,” ungkapnya.
Pihaknya menjelaskan, akan membuat sistem aplikasi untuk memonitor laporan pajak perusahaan. Khususnya yang bergerak dibidang tambang di Jember.
“Seperti Imasco akan kami buat test monitoring, supaya datanya lebih real time dari yang mereka laporkan,” ucap Harry.
“Selain ruang-ruang yang telah kami pungut. Sesuai dengan regulasi dan aturan yang sudah ada,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo mengatakan jika data yang dimiliki Bapenda harus sesuai dengan izin yang diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Jadi kami minta PTSP dan Bapenda harus berkomunikasi agar linier. Kenapa? Agar pendapatan pajak dari kafe yang ada di Jember ini meningkat,” kata Ardy.
Legislator Gerindra itu menegaskan, jika pemungutan pajak itu hanya menyasar kafe besar yang telah terdaftar di Dinas Penanaman Modal dan PTSP Jember.
“Kalau yang kecil-kecil kami rasa tidak perlu. Cukup yang besar-besar saja,” pungkasnya. (*)
