KabarBaik.co – Pascakericuhan yang terjadi pada Sabtu (30/8), Museum Bhagawanta Bhari di Kabupaten Kediri ikut terdampak. Dari 155 koleksi bersejarah yang tersimpan, dua artefak dilaporkan hilang, yakni fragmen kepala Ganesha dan koleksi wastra berupa kain batik.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi menyebut sebagian besar artefak lain dalam kondisi aman.
“Selain dua koleksi itu, Alhamdulillah aman (tidak hilang),” jelas Mustika saat ditemui di museum, Rabu (3/9).
Mustika menambahkan pihaknya masih berfokus melakukan pendataan artefak dan arca portabel pascainsiden. Sementara untuk tafsir kerugian bangunan museum, ia mengaku belum bisa memastikan angka.
“Tafsir kerugian bangunan museum ini belum bisa diketahui. Fokus utama kami mendata benda-benda bersejarah, karena nilainya tidak bisa disandingkan dengan uang atau nominal,” terangnya.
Sejak Minggu (31/8), tim dari Disparbud bersama petugas museum telah mengevakuasi sejumlah koleksi ke save house demi mengantisipasi adanya pengambilan ilegal. Namun, untuk koleksi berukuran besar tetap disimpan di lokasi museum.
“Insyaallah koleksi yang besar-besar masih aman di sini (Museum Bhagawanta Bhari),” tambahnya.
Mustika juga berharap masyarakat, khususnya yang mengikuti aksi demonstrasi di sekitar Kantor DPRD dan Pemkab Kediri, segera mengembalikan dua artefak yang hilang. Ia menegaskan identitas pelapor maupun pelaku akan dirahasiakan.
“Benda-benda itu merupakan peninggalan bersejarah milik masyarakat Kabupaten Kediri. Insyaallah pengembalian akan meringankan beban jeratan hukum pada para pelaku,” pungkasnya. (*)






