KabarBaik.co – Menteri Koordinator Bidang (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa Indonesia harus memperkuat konektivitas antar pulau agar pembangunan nasional berjalan merata. Terutama di wilayah timur yang masih tertinggal.
Penegasan itu disampaikan AHY saat menghadiri kegiatan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Jumat (24/10). “Negara kita terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau. Tantangan geografisnya tidak sederhana, berbeda dengan negara-negara kontinental seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, atau Australia,” tegas AHY.
AHY menilai pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak bisa hanya berfokus pada transportasi darat seperti jalan raya atau kereta api. Sebaliknya, sektor transportasi laut dan udara harus benar-benar diperkuat karena menjadi penghubung utama antar pulau dan antar wilayah.
“Kita harus memperkuat sektor transportasi laut dan udara agar pulau-pulau di Indonesia semakin terhubung. Semakin terhubung laut kita, semakin kuat pula konektivitas bangsa ini,” ujar AHY.
AHY mengungkapkan, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah meningkatkan konektivitas di kawasan Papua yang dinilai masih tertinggal akibat keterbatasan infrastruktur. Ia mengakui, bahwa dirinya baru saja menggelar rapat koordinasi dengan para gubernur se-Tanah Papua untuk membahas langkah percepatan pembangunan di kawasan tersebut.
“Kawasan Papua masih tertinggal karena konektivitas belum memadai. Ini yang harus terus kita kawal agar wilayah timur tidak lagi tertinggal dari kawasan lain,” tegasnya.
Selain soal infrastruktur, AHY juga menyinggung pentingnya investasi untuk mendukung berbagai agenda prioritas pemerintah. Menurutnya, keterbatasan anggaran negara membuat kerja sama dengan investor dalam dan luar negeri menjadi kebutuhan.
“Kita membutuhkan investasi yang berkelanjutan untuk memperkuat berbagai program prioritas seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan pendidikan dan kesehatan, program makan bergizi gratis, hingga swasembada pangan,” ungkap AHY.
Lebih dari itu, ia kembali menegaskan bahwa pembangunan konektivitas bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga simbol pemerataan dan persatuan bangsa. “Konektivitas yang kuat berarti Indonesia yang lebih adil dan merata. Kita ingin semua wilayah, dari barat hingga timur, maju bersama,” tandasnya. (*)






